Cerita Pekerja Bangunan Duel Pertaruhkan Nyawa dengan Komodo

Korban yang sedang bekerja tiba-tiba diserang komodo. Ia digigit di bagian paha kiri dan pergelangan tangan kanan.

oleh Ola Keda diperbarui 03 Des 2017, 09:01 WIB
Pekerja bangunan di Taman Nasional Komodo terluka parah akibat digigit komodo di Loh Buaya, Desa Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Setelah digigit komodo, Yoseph Aska (40), menderita luka parah. Pekerja bangunan di Taman Nasional Komodo (TNK) itu digigit komodo di Loh Buaya, Desa Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 30 November lalu.

Kapolres Manggarai Barat, AKBP Supiyanto, membenarkan bahwa pekerja bangunan itu digigit komodo. Kejadian itu berlangsung pada Kamis lalu sekitar pukul 11.35 Wita.

Sebelum kejadian, sekitar pukul 10.30 Wita, Yoseph bersama dua rekannya, Stanis Jeharum dan Dominikus Harum, berada di Loh Buaya untuk mengerjakan saluran pipa WC untuk Balai TNK (Proyek pengerjaan saluran pembuangan lubang WC).

"Ketiga pekerja ini asal Cecer, Desa Bangka Lao, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai," ucap Supiyanto, Sabtu, 2 Desember 2017.

Ketiganya pun mengambil tanah untuk menimbun saluran pipa yang sudah ditanam dengan menggunakan semen. Selanjutnya, sekitar pukul 11.30 Wita, saat sedang mengangkat pipa tertumpuk di dekat saluran WC tersebut, korban langsung diserang seekor komodo berukuran besar. Binatang buas ini langsung menyerang dan menggigit korban pada bagian paha sebelah kiri.

Setelah itu, saat mencoba berontak menyelamatkan diri, korban lalu digigit untuk kedua kali pada bagian pergelangan tangan kanan. Melihat kejadian itu, Dominikus lalu datang dan secara spontan menarik ekor komodo tersebut, kemudian berusaha untuk menyelamatkan korban.

Melihat komodo sudah menjauh, Stanis dan Dominikus kemudian meminta pertolongan kepada Ranger dan pegawai TNK yang ada di sekitar lokasi. Anggota Ranger dan pegawai TNK selanjutnya membawa korban dengan menggunakan perahu motor nelayan yang sedang berada di sekitar kawasan Loh Buaya dan dalam perjalanan menuju Labuan Bajo.

Korban dijemput dengan menggunakan speedboat oleh pegawai TNK dari Labuan bajo. Esok harinya, sekitar pukul 12.50 Wita, korban tiba di Dermaga Pelni Labuan Bajo dan langsung dibawa menggunakan mobil Ranger TNK menuju ke Rumah Sakit Siloam, Labuan Bajo.

Selanjutnya, sekitar pukul 13.25 Wita, korban yang digigit komodo itu tiba di Rumah Sakit Siloam, Labuan Bajo. "Langsung dibawa menuju ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) untuk ditangani lebih lanjut oleh dokter," ujar Supiyanto.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Penjelasan Kepala Taman Nasional Komodo

Tukang bangunan digigit Komodo saat sedang membangun MCK. Foto: (Ola Keda/Liputan6.com)

Sebelumnya, Kepala TNK, Sudiyono mengatakan, korban yang digigit komodo bernama Yos Asak usia (40) berasal dari Manggarai Tengah, NTT. Ia berada di Pulau Rinca bersama temannya bekerja sebagai tukang proyek sejumlah bangunan di kawasan TNK.

"Dia (korban) digigit komodo pada bagian kaki kiri dan tangan kanan," kata Sudiyono kepada Liputan6.com, Kamis, 30 November 2017.

Kaki korban tiba-tiba digigit komodo saat sedang membangun MCK. Saat hendak mengusir binatang itu dengan tangannya, komodo malah menggigit lagi tangan kanannya.

"Melihat peristiwa itu para petugas di Loh Buaya di Pulau Rinca mengusir komodo itu dan menyelamatkan korban," ujarnya.

Dari Loh Buaya korban dievakuasi dengan speedboat milik Taman Nasional Komodo untuk dibawa ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo. Korban kemudian ditangani tim dokter di rumah sakit itu. Tangan dan kaki korban tampak berlumuran darah. Meski demikian korban masih sadar.

 


Korban Gigitan Komodo

Pengunjung berpose dekat komodo di Pulau Komodo, Jumat 18 Agustus 2017. (Liputan6.com / Harun Mahbub)

Sudiyono mencatat, sejauh ini sudah 16 orang yang pernah digigit komodo. Insiden serangan komodo itu tercatat sejak 1987 hingga kini. Dari seluruh korban itu, empat orang di antaranya meninggal.

Sudiyono menjelaskan, sekitar tahun 1974, binatang raksasa itu menyerang wisatawan berjumlah sekitar 30 orang. Dari jumlah itu, salah satunya dilaporkan hilang ditelan komodo.

Data ini tidak termasuk pekerja bangunan atau para pekerja yang melakukan kegiatan pembangunan di kawasan itu.

Terakhir, seorang petugas keamanan TNK digigit pada November 2011, dan meninggal pada Mei 2012.

"Kalau pekerja bangunan, pekerja lain-lain memang sudah banyak yang digigit komodo dan ada yang meninggal," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya