PBNU Kampanyekan Islam Nusantara di Korea Selatan

Said Aqil menegaskan, agama dan nasionalisme harusnya terjembatani dalam sebuah konsep perdamaian, bukan dipertentangkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2017, 08:21 WIB
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj bersama Ketua Umum Pagar Nusa M Nabil Haroen diundang Dr Hyun Jin Moon dari Global Peace Korea Selatan sebagai tamu kehormatan untuk berbicara tentang Islam Nusantara.

Keduanya hadir dalam prakarsa Family Peace Association, sebuah organisasi kemanusiaan yang menginisasi perdamaian dan kesejahteraan di ranah internasional. Organisasi ini didukung oleh pemuka agama, pemimpin politik dan militer lintas negara.

Dalam pidatonya di acara itu, Said Aqil menegaskan bahwa nilai-nilai Islam Nusantara menjadi pintu untuk inisiasi perdamaian. Nilai-nilai inilah yang selama ini dikembangkan sekaligus dipraktikkan para kiai dan komunitas pesantren Nahdlatul Ulama.

"NU mengembangkan konsep persaudaraan antarwarga bangsa, antarumat Islam, dan antarmanusia. Dengan itu, tidak sedikit pun NU menyediakan celah bagi ekstremisme dan radikalisme," ungkapnya seperti dikutip Antara, Sabtu 2 Desember 2017.

Lebih lanjut Said Aqil menegaskan, agama dan nasionalisme harusnya terjembatani dalam sebuah konsep perdamaian, bukan dipertentangkan.

"Dengan konsep persaudaraan itu, di Indonesia, agama dan nasionalisme tidak bertentangan, justru bergandengan tangan," jelas pengasuh Pesantren Luhur as-Tsaqafah, Jakarta ini.

Menurut dia pendiri Indonesia merumuskan Pancasila sebagai falsafah dan dasar negara yang memungkinkan kebersamaan bagi 1.340 suku, 740 bahasa daerah, enam agama, dan banyak aliran kepercayaan. Kehidupan di Indonesia direfleksikan sebagai Bhineka Tunggal Ika.

"Ini selaras dengan prinsip Nabi Muhammad ketika membangun Madinah. Madinah dibangun dengan prinsip kewargaan, bukan atas sentimen agama dan etnis," papar Said Aqil di hadapan pimpinan politik, pejabat militer, pengamat pertahanan, pengusaha dan pemuka agama dari negara-negara Asia, Eropa, dan Amerika.


Peran Pagar Nusa

Sementara itu Ketua Umum Pagar Nusa M Nabil Haroen menegaskan, NU dan Pagar Nusa ikut berperan aktif dalam perdamaian internasional.

"Kiprah para pendekar Pagar Nusa untuk mengawal kiai dan menjaga NKRI sudah terbukti. Kami juga berperan serta menginiasi perdamaian dunia dengan membantu meredam konflik di beberapa negara yang sekarang dilanda permusuhan," terang Nabil.

Dia menjelaskan, Pagar Nusa bekerja sama dengan Polri, TNI dan BIN, serta institusi negara di bidang keamanan dan pertahanan negara dalam beberapa kerja sama strategis.

"Saya berharap dengan keterlibatan Nahdlatul Ulama dan Pagar Nusa dalam Family Peace Association akan memberi kontribusi untuk inisiasi dan perwujudan perdamaian dunia," kata Nabil.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya