Survei Orkestra: Elektabilitas Gerindra 15,2%, PDIP 12,5%

Hasil survei juga menunjukkan jebloknya elektabilitas Golkar dari 14 persen pada Pemilu 2014 lalu menjadi 7,3 persen.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 03 Des 2017, 13:48 WIB
Ilustrasi PDIP dan Gerindra. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) merilis hasil survei nasional elektabilitas parpol, capres, dan kinerja pemerintah. Survei ini dilaksanakan pada 6 hingga 20 November 2017.

Ketua Umum Orkestra Poempida Hidayatullah mengatakan, hasil survei menunjukkan elektabilitas Partai Gerindra menempati posisi teratas. Bahkan PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2014 berada di posisi kedua.

"Saat ini tingkat keterpilihan Gerindra 15,2 persen, PDIP 12,5 persen, Demokrat 7,4 persen, Golkar 7,3 persen, PKS 5,8 persen, PKB 5,4 persen, PPP 3,4 persen, PAN 3,3 persen, Nasdem 3,3 persen, Perindo 2,9 persen, Hanura 2,4 persen, PSI 2,0 persen, PKPI 1,8 persen dan PBB 1,6 persen," kata Poempida di Menteng, Jakarta, (3/12/2017).

Menurut dia, telah terjadi perubahan peta pemilih dibandingkan dengan Pemilu 2014 lalu. "Pemilu 2019 mendatang memungkinkan terjadi perseteruan sengit tiga parpol besar Gerindra, PDIP dan Demokrat," ujarnya.

Poempida menyebut, fenomena naiknya pemilih Gerindra tidak lepas dari sikap kritis partai besutan Prabowo Subianto itu terhadap kebijakan pemerintah. "Isu mengenai UU Ormas cukup menggerus suara PDIP dan melambungkan Gerindra," jelas Poempida.

Selain itu, hasil survei juga menunjukkan jebloknya elektabilitas Golkar dari 14 persen pada Pemilu 2014 lalu menjadi 7,3 persen.

"Polemik dualisme di tubuh Golkar dan kepemimpinan Setya Novanto yang tersandera kasus KPK cukup berpengaruh pada turunnya elektabilitas Golkar saat ini," Poempida memungkas.


Elektabilitas Jokowi Tertinggi

Hasil survei Orkestra juga menunjukkan kinerja Jokowi-JK baik. "Sebagian besar responden menilai baik, 52,1 persen, yang menilai buruk 18,3 persen," kata Poempida.

Responden yang menilai baik, sebanyak 37 persen di antaranya menilai Jokowi mampu melakukan pembangunan secara merata. Sedangkan 15 persen menilai kebijakan Jokowi pro-rakyat.

"Sedangkan yang menilai kinerja pemerintah buruk sebanyak 21 persen menyatakan, Jokowi tidak menjalankan janji-janji kampanye," ucap Poempida.

Respons positif terhadap kinerja pemerintah, lanjut dia, sejalan dengan masih tingginya elektabilitas Jokowi dalam survei ini. "Saat diajukan pertanyaan, 'jika pilpres dilakukan hari ini Anda akan memilih siapa' mayoritas memilih Jokowi sebagai Presiden RI," jelas Poempida.

Hasil survei menunjukkan elektabilitas Jokowi 24,38 persen, Prabowo 21,09 persen, Gatot Nurmantyo 2,80 persen, AHY 2,1 persen, dan Anies Baswedan 2,14 persen.

Survei Orkestra dilakukan pada tanggal 6 hingga 20 November 2017 kepada 1.300 responden di 34 provinsi di Indonesia. Survei diambil menggunakan metode multi stage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 3%.

"Sampel Orkestra diambil secara acak dengan metode sampel acak bertingkat. Responden adalah WNI berumur minimal 17 tahun," kata Poempida.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya