Keluarga SBY Bantu Korban Bencana di Pacitan

Ibas mengaku telah menyebar relawan sapu bersih keliling Pacitan yang membantu membersihkan marerial lumpur di beberapa wilayah.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2017, 14:05 WIB
SBY bersama putranya Edhie Baskoro Yudhoyono atau biasa disapa Ibas. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menyambangi lokasi terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Dalam kunjungannya itu, Ibas bersama ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY juga mengirimkan bantuan kepada warga.

Pria yang biasa disapa Ibas itu mengaku telah menginap selama tiga hari di lokasi terdampak bencana di Pacitan.

Selama tiga hari kunjungannya, Ibas membuka posko bencana, posko pengungsian, dan pelayanan dapur umum bagi warga Pacitan.

"Kami tadi juga mengantar beberapa warga yang sakit dan harus opname di RSUD Pacitan menggunakan mobil ambulance siaga bencana," ujar Ibas di Dukuh Puger, Desa Arjosari, Pacitan, Minggu (3/12/2017)

Selain itu, Ibas dan para relawannya juga ikut mengirim bantuan air bersih. Pihaknya juga menyediakan makanan siap saji bagi korban dan para relawan.

Sedangkan bantuan logistik vital yang dibutuhkan warga yang terkena musibah bencana sudah mulai disalurkan sejak Kamis, 30 November 2017 lalu.

"Kami tadi juga ikut gotong royong membersihkan material lumpur banjir bersama warga dan relawan dan aparat serta perangkat desa," ucap Ibas di sela-sela kegiatan bersih-bersih lumpur.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa pihaknya juga menyebar relawan sapu bersih keliling Pacitan yang membantu membersihkan marerial lumpur dibeberapa wilayah.


Tanggap Darurat 7 Hari

Usai banjir dan longsor yang menimpa Pacitan, pada Selasa, 28 November 2017, Bupati Indarto menetapkan tanggap darurat untuk kabupaten di Jawa Timur itu selama tujuh hari ke depan. Pasalnya, Pacitan mengalami musibah banjir paling parah akibat cuaca ekstrem.

Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Diannita Agustinawati, saat ditemui menuturkan penetapan status tanggap darurat ini diperlukan untuk memudahkan penanganan darurat.

"Ini sudah ditetapkan Bupati, kondisi tanggap darurat selama tujuh hari ke depan," tuturnya, Jumat, 1 Desember 2017.

Menurut dia, jika nanti diperlukan, maka status tanggap darurat akan diperpanjang menyesuaikan kondisi di lapangan.

Saat itu, Kepala BPBD Pacitan, Windarto, ketika dikonfirmasi menambahkan bahwa ada empat korban meninggal, terdiri dari tiga orang korban longsor dan satu orang korban banjir.

"Dilaporkan hilang ada enam orang, diduga empat orang tertimbun longsor, sedangkan dua yang lain terseret banjir," kata dia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya