Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman membuka acara sosialisasi sektor konstruksi dengan tema 'Membangun Negeri Membangun Masyarakat' pada hari ini, Senin (31/7/2023) di Kota Depok, Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Mahfudz memaparkan bahwa infrastruktur menjadi penopang peradaban suatu bangsa.
Advertisement
"Indonesia merupakan negara kepulauan dengan ke khasan kondisi geografis di dalamnya, karena itu pemerintah terus berupaya meningkatkan konektivitas antar kawasan serta berupaya untuk melakukan pemerataan pembangunan," ujar Mahfudz melalui keterangan tertulis, Senin (31/7/2023).
Menurut dia, pemerataan pembangunan itu, di antaranya dengan mempercepat penyelesaian pembangunan infrastruktur prioritas nasional serta mendorong pertumbuhan sentra ekonomi baru, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Salah satu BUMN Kontruksi yang berkontribusi terhadap pembangunan di Indonesia, yaitu PT Waskita Toll Road," kata Mahfudz.
Berdiri sejak 19 Juni 2014, PT Waskita Toll Road (WTR) merupakan anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang bergerak di bidang investasi jalan tol. Pada 2018, WTR berhasil meraih prestasi dengan kepemilikan 18 ruas tol dengan panjang hingga 1.019 Km.
Mahfudz mengatakan, dengan membangun ruas tol baru dan mengambil alih proyek ruas tol yang belum berjalan, WTR berhasil mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayah, di mana, ruas-ruas tersebut berada.
"WTR memiliki visi untuk menjadi perusahaan investasi jalan tol terkemuka di Indonesia, hal ini di capai melalui sumber daya manusia yang kompeten, sistem teknologi yang terintegrasi, sinergi dengan rekan bisnis serta inovasi inovasi yang di jalankan sesuai dengan nilai-nilai AKHLAK," papar dia.
Saat ini WTR memiliki 10 ruas tol dengan total panjang hingga 561 Km yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Acara pun lalu dilanjutkan dengan pembagian beberapa dorprize kepada peserta dan acara di akhiri dengan foto bersama.
Sesuai Jadwal, Pembangunan Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN Nusantara Selesai Juli 2024
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melaporkan, progres konstruksi infrastruktur dasar Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara tahap I telah mencapai 36 persen. Sehingga, seluruh kegiatan masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule).
Basuki mengatakan, pembangunan infrastruktur IKN berjalan sesuai dengan jadwal pelaksanaan. Bahkan ada beberapa progres pembangunannya yang lebih cepat dari rencana. Antara lain, pembangunan bangunan Gedung Istana Negara, Kantor Presiden dan Penataan Sumbu Kebangsaan.
"Di depan kawasan Istana Presiden terdapat plaza dan lapangan upacara. Kita harapkan akhir Desember 2023 tempat upacaranya sudah selesai. Sedangkan Istana Negara dan Kantor Presiden akan selesai pada Juli 2024. Sehingga Insya Allah jika Presiden berencana upacara 17 Agustus 2024 sudah bisa," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu 29 Juli 2023.
Kementerian PUPR disebutnya fokus untuk pengembangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di Zona 1A, lantaran sudah mendapat amanah untuk pembangunan infrastruktur dasar menggunakan dana APBN.
"Anggarannya sudah disediakan oleh Kementerian Keuangan. Infrastruktur dasar dan gedung pemerintahan di KIPP ini merupakan modal bagi Otorita IKN Nusantara untuk membangun kepercayaan publik dan menarik investor untuk berinvestasi. Saya mendapat informasi bahwa beberapa investor sudah akan masuk dan segera mulai konstruksinya (groundbreaking), seperti kantor BUMN, Bank Indonesia, Pertamina, Rumah Sakit Hermina, dan hotel," imbuhnya.
Advertisement
Rumah Tapak Menteri
Selanjutnya, Basuki juga menyampaikan update pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri dengan progres 18,26 persen, dan Kantor Kementerian Koordinator 1 mencapai 9,8 persen.
"Saya minta kawasan ini mulai dihijaukan dan ditanami pohon-pohon rindang. Persemaiannya sudah kita siapkan di beberapa titik dengan puluhan ribu pohon, termasuk untuk penghijauan di koridor tol, seperti pulai, keppel, sawo, asem jawa, beringin, tabebuya dan sukun. Kami sangat berterimakasih pada PPAD yang sudah menyumbangkan 42.000 pohon tadi beserta perawatnya. Jumlah ini akan bertambah terus," ungkapnya.
Selain itu, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan sejumlah infrastruktur pendukung kawasan IKN Nusantara, di antaranya pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Sungai Sepaku, Embung Mentawir, Hunian Pekerja Konstruksi (HPK), dan Bendungan Sepaku Semoi yang segera selesai dan dimulai penggenangannya.
Fungsi Bendungan Sepaku Semoi
Basuki menekankan, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi memiliki fungsi vital untuk menyediakan air baku kawasan IKN dengan kapasitas 2.000 liter per detik dan Kota Balikpapan sebesar 500 liter per detik.
Bendungan ini juga diproyeksikan sebagai infrastruktur pengendali per detik banjir kawasan IKN sebesar 55 persen. Sedangkan dari intake Sepaku, kapasitas air baku yang bisa dialirkan adalah 3.000 liter. Keseluruhan air baku ini cukup untuk memenuhi kebutuhan Kawasan IKN Nusantara hingga tahun 2030.
"Bendungan Sepaku Semoi saat ini sudah tuntas timbunan main damnya, segera digenangi untuk penyediaan air baku di KIPP IKN," pungkas Menteri Basuki.
Advertisement