Liputan6.com, Jakarta - Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres) potensial mendampingi Presiden Jokowi bila kembali maju di Pilpres 2019.
AHY berada dalam urutan teratas dalam survei yang digelar Indo Barometer, dengan persentase 17,1 persen melampaui Jenderal Gatot Nurmantyo yang mendapatkan suara 15,9 persen.
Advertisement
Terkait survei tersebut, Sekjen Partai DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengibaratkan, putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu seperti putri jelita yang bersanding dengan pangeran.
"Dalam survei Indo Barometer tadi, AHY menjadi anak gadis cantik, dicocokan ke pangeran, dan itu data yang kita lihat itu," ucap Hinca usai diskusi survei di Hotel Atlet Century Senayan, Jakarta, Minggu (3/12/2017).
Menurut Hinca, saat ini AHY terus melakukan komunikasi intens dengan siapa pun, termasuk Jokowi dan Prabowo.
"AHY ini menjadi faktor penting siapa pun presidennya. Komunikasi kepada Pak Jokowi bagus, komunikasi dengan Mas Prabowo juga. Ini yang penting," ujar dia.
Soal kesiapan AHY sendiri, Hinca melihat suami dari Annisa Pohan tersebut, masih fokus mendekatkan diri ke masyarakat. Lewat gerilyanya ke tiap sudut kota dan provinsi di Indonesia, Hinca yakin AHY akan mendapat dukungan ke depan.
"Saya hampir setiap saat diskusi dengan beliau (AHY) dan Pak SBY, kami bersepakat mendukung. Dia keliling dulu sebanyak-banyaknya di masyarakat, untuk melakukan sesuatu konkret," dia menutup.
Muncul Nama Jenderal Gatot
Survei Indo Barometer menilai, kecocokan Jokowi-AHY dengan persentase 17,1 persen. Angka tersebut unggul ketimbang calon wakil presiden dari militer lain, seperti Jenderal Gatot Nurmantyo, atau pun eks Panglima TNI Moeldoko.
"AHY dinilai cocok, dengan 17,1 persen, ditempel Jenderal Gatot 15,9 persen. Lalu ada Pak Ridwan Kamil 9,5 persen, dilanjut eks Panglima TNI Moeldoko 3,0 persen," beber Direktur Indo Barometer, Muhammad Qadari di Hotel Atlet Senayan.
Jokowi juga dinilai lebih cocok berdampingan dengan pasangan cawapres dari kalangan milter dibanding sipil.
"Sebesar 22,5 persen Jokowi dinilai cocok dengan wakil dari kalangan militer, ketimbang opsi dari kalangan sipil yang hanya memiliki persentase 1,9 persen," papar Qodari.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement