Liputan6.com, Bandung - Peninggalan Kesultanan Banten atau Kerajaan Banten Lama di Kota Serang, masih bisa dilihat di beberapa sudut kota. Seperti di Kampung Kroya, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, terlihat kokoh reruntuhan bangunan Keraton Kaibon yang masih bersisa.
Bangunan lama yang dibangun sekitar tahun 1815 ini, menjadi daya tarik tersendiri bagi para warga Serang, turis lokal maupun mancanegara.
Keraton Kaibon yang menjadi tempat tinggal Ratu Aisyah, ibu dari Sultan Syaifuddin, penguasa ke-21 Kesultanan Banten ini merupakan lokasi favorit bagi pengunjung untuk swafoto.
Indah (16), siswa Madrasah Aliyah di kawasan Cibeber, mengatakan ia dan keempat teman sekolahnya sengaja datang ke Keraton Kaibon karena penasaran dengan peninggalan Kesultanan Banten.
Baca Juga
Advertisement
"Baru kali ini datang kemari dan bangunannya masih menggambarkan kejayaan Kerajaan Banten Lama. Sengaja kemari untuk mengetahui sejarahnya sembari berfoto-foto," ucap dia kepada Liputan6.com, Senin, 4 Desember 2017.
Tidak hanya pelajar saja, banyak pengunjung membawa serta keluarganya untuk menikmati sisa-sisa kejayaan Keraton Banten Lama ini. Di setiap sudut, para pengunjung memanfaatkan momen untuk berswafoto bersama.
Kendati sudah banyak bangunan yang runtuh, fondasi Keraton atau Istana Kaibon yang dibangun di luas tanah empat hektare ini masih kuat. Diduga, Keraton Kaibon ini dibangun menggunakan material batu bata, pasir, dan kapur.
Sayangnya, pada 1835, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang menjajah Banten langsung memorakporandakan bangunan Keraton Banten lama tersebut.
Gubernur Jenderal Herman William Daendels langsung menyuruh anak buahnya menghancurkan bangunan ini. Sebab, Sultan Syaifuddin menolak rencana pelebaran jalan raya dari Merak menuju ke Panurakan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Reruntuhan Kerajaan
Tidak hanya Keraton Kaibon saja yang menjadi bukti kekuatan Kerajaan Banten Lama di masa lalu. Ada juga reruntuhan Keraton Surosowan yang lebih dahulu dibangun sebagai hadirnya Kesultanan Banten pertama kali.
Kerajaan ini dibangun sekitar tahun 1522-1526 yang dipimpin oleh Sultan Banten pertama, yaitu Maulana Hasanuddin. Lokasi Kerajaan Banten Lama ini berada di kawasan Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Banten Lama, Kota Serang.
Lokasi Kerajaan Banten ini lebih luas dibandingkan Keraton Kaibon. Bahkan, ada banyak bangunan tua yang masih kokoh berdiri. Seperti lorong bawah tanah dan goa yang bisa tembus ke berbagai sudut di kerajaan.
Ada juga tempat permandian dengan fasilitas kolam renang yang disebut Bale Kandang Rara Danok. Ruangan ini dikhususkan bagi puteri kesultanan di dalam kerajaan tersebut.
Namun sayang, luasnya lokasi Keraton Surosowan ini sering dimanfaatkan banyak muda mudi untuk bermesraan dan bercumbu kasih.
Muntari (70), penjaga situs Keraton Surosowan mengatakan, dirinya akhirnya membatasi para pengunjung situs ini untuk menghindari aksi pornoaksi dengan memanfaatkan kawasan ini.
"Bukanya setiap hari, tapi karena banyak yang pacaran, jadi saya kunci saja. Yang mau masuk, harus izin dulu," ujarnya.
Bangunan ini, lanjutnya, sudah lama dipugar sekitar tahun 1976. Saat ditemukan, reruntuhan Keraton Surosowan tertimbun tanah dan bentuknya masih tidak terlihat. Masih ada lagi beberapa reruntuhan yang belum dipugar.
Advertisement