Liputan6.com, Jakarta Evan Dimas Darmono akhirnya menetapkan pilihannya. Setelah membawa Bhayangkara FC menjuarai Liga 1, pemain kelahiran 13 Maret 1995 itu memutuskan bergabung dengan Selangor FA.
Evan Dimas akan memperkuat Gergasi Merah selama semusim. Dia tidak sendiri, tapi ditemani rekan di timnas Indonesia U-19 dan Bhayangkara FC, Ilham Udin Armaiyn.
Baca Juga
Advertisement
"Bismillah... semoga mereka (Evan Dimas dan Ilham Udin) diberikan segala kemudahan dan diberikan yang terbaik oleh Allah SWT... amiiiiin. Lets the journey begin...... tunjukkan ke dunia kita bisa," ungkap agen pemain, Muly Munial di Instagram, Minggu (3/12/2017).
Muly kemudian mengunggah foto kedua pemain tersebut tengah menandatangani kontrak bersama Selangor FA. "Selamat buat Selangor FA @evhandimas dan @ilham20armaiyn . All the best for 2018 season. Teruskan tradisi kita. Ayo buat bangga Merah Putih," kicaunya.
Kehadiran Evan Dimas dan Ilham juga disambut gembira oleh Presiden Selangor FA, Datuk Seri Subahan Kamal. Seperti dilansir Utusan.my, Kamal menganggap kehadiran kedua pemain itu bakal mendukung program timnya dalam menelurkan bibit-bibit timnas Malaysia.
"Evan dan Ilham juga merupakan pemain timnas U-23 Indonesia, tetapi mereka juga sudah beraksi untuk pasukan timnas senior mereka," kata Subahan Kamal, Minggu (3/12/2017).
Hal senada juga diungkapkan Pachaiappan Maniam. Dia gembira menyambut Evan dan Ilham karena sesuai dengan kebutuhan strategi yang diterapkannya pada musim ini.
"Pemain muda yang direkrut dari Indonesia memiliki kecepatan, dan dalam hitungan detik mereka mampu melakukan sesuatu," puji Maniam dikutip laman Stadium Astro.
Belum diketahui secara pasti berapa nilai kontrak Evan di Selangor FA. Namun, harian Metro Malaysia menyebutkan bahwa mantan pemain Persebaya Surabaya itu bakal menerima gaji 83 ribu ringgit atau Rp 269,7 juta per bulan atau sekitar Rp 3,2 miliar per tahun.
Jaga Tradisi
Bukan kali pertama Selangor FA mengimpor pemain dari Indonesia. Tradisi mendatangkan amunisi-amunisi dari Tanah Air sudah berlangsung sejak 1986.
Diawali dengan kehadiran Ristomoyo, Selangor FA kembali mendatangkan pasangan Elie Aiboy dan Bambang Pamungkas pada 2005. Kedua pemain ini bahkan sempat merasakan gelar treble winner bersama Selangor FA pada musim pertama di sana.
Keduanya juga sukses membawa Selangor FA ke naik kasta ke Liga Super Malaysia. Bahkan Bambang Pamungkas sempat menjadi top scorer dengan mengemas 23 gol dari 24 laga.
Kiprah pemain Indonesia kembali menghiasi Selangor FA pada 2013 lalu, lewat Andik Vermansyah. Mantan pemain Persebaya 1927 itu bergabung dengan Gergasi Merah sejak 1 Desember 2013. Dia dikontrak selama dua tahun dan kemudian diperpanjang hingga 2017.
Musim pertama Andik bersama Selangor FA juga berbuah manis. Dia ikut mengantar Gergasi Merah finish di urutan kedua klasemen akhir Malaysia Super League 2014. Andik Vermansyah juga ikut mengantar Selangor FA keluar sebagai juara Piala Malaysia 2015.
Tahun ini, Andik mengakhiri kebersamaannya dengan Selangor FA. Gelandang timnas Indonesia itu memutuskan pindah setelah kontraknya bersama Gergasi Merah berakhir.
Bermain di luar Indonesia tentu bukan hal yang lazim bagi pemain-pemain Indonesia. Sebab, sebagian besar amunisi-amunisi terbaik yang memperkuat timnas Indonesia justru berlaga di kompetisi lokal Tanah Air, dalam hal ini Liga 1 yang jadi kompetisi teratas di Indonesia.
Namun bagi Evan Dimas, bermain di luar negeri, sebenarnya bukan baru kali ini dijalani. Sebab, sebelum bergabung dengan Selangor FA, Evan pernah merantau hingga ke Spanyol.
Pada 2015 lalu, Evan pernah trial selama sepekan di tim Llagostera. Selanjutnya, dia bergabung dengan Espanyol B melalui program pemain muda La Liga. Putra pasangan Condro Darmono dan Ana tersebut bergabung sejak 2 Februari hingga Juni 2016.
Advertisement
Siapa Evan Dimas?
Evan Dimas telah mengenal sepak bola sejak sekolah dasar kelas 4. Dasar-dasar bermain sepak bola pertama kali didapatnya saat memperkuat SSB Sasana Bhakti. Pada usia 12 tahun, Evan kemudian pindah ke SSB Mitra Surabaya 2007 lalu.
Bakatnya mulai tercium saat beberapa kali tampil dan sempat mewakili Surabaya pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III, Jatim, 2011 lalu. Evan juga pernah tercatat sebagai pemain Divisi II, Surabaya Muda.
Dia lalu dipercaya menyandang ban kapten Timnas Indonesia U-17 dan sukses menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hong Kong pada 2012 lalu.
Nama Evan Dimas mencuat seiring prestasi timnas Indonesia U-19. Evan merupakan generasi pertama timnas Indonesia U-19 besutan pelatih Indra Sjafri. Popularitasnya melambung kala ikut andil dalam membawa Garuda Jaya menjuarai Piala AFF U-19, 2013 lalu.
Evan juga ikut andil saat timnas Indonesia U-19 lolos ke Piala Asia U-19 2014. Dalam dua kejuaraan ini, Evan dipercaya sebagai kapten timnas Indonesia U-19.
Berposisi sebagai gelandang, Evan Dimas tidak hanya piawai dalam mengatur tempo permainan. Di luar itu, Evan juga punya tendangan yang akurat dan kemampuan menggiring bola yang baik. Tidak salah bila Evan kerap dijuluki sebagai Andrea Iniesta-nya Indonesia. Sebab visi bermain dan kemampuan yang dimiliki dianggap mirip bintang Barcelona itu.
Gaya bermain Evan ternyata cocok dengan selera pelatih Selangor FA. "Pola permainan musim ini melibatkan percepatan saat menyerang, dan segera membantu pihak bertahan saat mereka diserang. Dengan kehadiran mereka (Evan Dimas dan Ilham Udin Armayin), tentu membantu Selangor FA bermain lebih baik," ujar Maniam.
Pamornya di timnas Indonesia U-19 membuatnya tidak sulit menemukan klub. Pada musim 2014-15, Evan Dimas bergabung dengan Persebaya Surabaya dan mencetak 25 gol. Evan kembali bertahan saat tim ini berganti nama menjadi Bhayangkara FC pada musim 2016-17. Bersama The Guardians, Evan pun merasakan manisnya gelar juara Liga 1 pada musim itu.
Kini petualangan baru tengah menanti Evan Dimas di Negeri Jiran. Tradisi pemain-pemain Indonesia di Selangor FA selalu menghadirkan trofi di musim pertama di sana. Bagaimana dengan Evan Dimas? Menarik menantikan kiprah wonderkid Indonesia itu musim depan.