Kiprah Erick Thohir Sukseskan Asian Games

Sebagai Ketua Panitia Asian Games 2018 di Jakarta, Erick Thohir berani mengambil beberapa langkah .

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 06 Des 2017, 12:02 WIB
Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) mengaku mendapat masukan berharga dari penyelenggaraan tiga test event pada Juli-Agustus. (KOI)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika Erick Thohir mengambil alih posisi sebagai Ketua Panitia Asian Games 2018 di Jakarta, dia memiliki perasaan yang campur aduk. Perencanaan telah turun begitu jauh di belakang sehingga kota tersebut kehilangan acara Asian Games ke Beijing.

Jakarta memiliki catatan buruk saat harus mengadakan acara olahraga. Sebelumnya, Jakarta mendapat kesempatan untuk menyelenggarakan SEA Games 2011, namun berakhir dengan bencana ketika dua orang tewas pada sebuah bentrok di final sepak bola antara Indonesia dan Malaysia.

Kejadian itulah yang mendorong Erick Thohir menetapkan persyaratan yang cukup ketat ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memintanya untuk mengambil posisi ini pada awal 2015.

Thohir, yang juga merupakan pendiri sekaligus pimpinan dari perusahaan grup Mahaka, akan mengadakan acara tanpa bertanggung jawab terhadap tempat para atlet.

"Saya berkata kepada Bapak Presiden bahwa saya bukanlah seorang Superman. Saya senang menawarkan keahlian saya, akan tetapi jika harus memastikan bahwa tempat tersebut siap dan para atlet telah dipersiapkan, lupakan saja," ujar Thohir, seperti yang dikutip dari laman Forbes.com, Rabu (6/12/2017).

Hanya sedikit orang Indonesia yang dapat mengambil posisi pekerjaan tersebut. Saudara Erick, Garibaldi Thohir (yang saat ini menjadi orang terkaya ke-23 di Indonesia) adalah satu-satunya kandidat lain selain Erick sendiri.

Foto dok. Liputan6.com

Meskipun mulai bergejolak (Vietnam ditarik keluar pada tahun 2014) acara Asian Games sesuai rencana. Ini ditunjukkan dari peluncuran acara untuk sambut Asian Games yang diadakan pada Agustus lalu. Pada acara tersebut menampilkan aksi memukau dari grup K-Pop Girls Generation dan aksi memanah dari Presiden Joko Widodo.

Sponsor seperti layanan transportasi online, Grab memberi biaya senilai US$ 80 juta atau Rp 1,08 triliun (kurs US$ 1=Rp 13.522) untuk mengimbangi pemotongan anggaran pemerintah. Erick Thohir menuturkan, penyelenggaran olahraga Asian Games ini juga dapat menyatukan semua berbagai kalangan dan ciptakan semangat. "Olahraga merupakan antusiasme," ujar Erick.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Erick Thohir yang dipercaya menjadi Ketua Asian Games 2018 ini merupakan pengusaha menyukai olahraga. Selain fokus pada bisnis media dan hiburan, Erick juga memiliki saham pada tim olahraga internasional. Ia memegang saham pada klub sepak bola Amerika Serikat, yaitu DC United, dan juga telah membeli dan menjual saham pada tim basket Amerika Serikat, Philadelphia 76ers.

Selain itu, Erick juga membangun stadion sepakbola di Amerika Serikat. Total Total proyek pembangunan stadion itu sekitar US$ 500 juta atau Rp 6,65 triliun

Pada 2013, Erick membeli 70 persen saham di klub sepak bola Italia, yaitu Inter Milan, dan membuat Erick menjadi orang Indonesia pertama yang menguasai tim olahraga besar Eropa.

Akan tetapi, pada 2016, dia menjual sebagian sahamnya untuk fokus pada acara Asian Games 2018, namun dia tetap menjadi Presiden pada klub Inter Milan.

Seperti diketahui, Suning Holdings Group Co, perusahaan perdagangan asal China membeli hampir 70 persen saham Inter Milan sekitar 270 juta euro (US$ 306 juta) atau sekitar Rp 4,08 triliun (asumsi kurs Rp 13.364 per dolar Amerika Serikat).

Dalam pernyataan perseroan, Suning membeli saham eksisting dan baru di Inter Milan. Usai akuisisi, pengusaha Indonesia yang sebelumnya pemegang saham mayoritas Inter Milan Erick Thohir masih akan memegang sekitar 30 persen saham.

Erick Thohir juga akan tetap menjadi Presiden Inter Milan. Sementara, pemilik lama Massimo Moratti akan menjual kepemilikan sahamnya kepada Suning.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya