Menjajal Kawasaki W175, Motor Baru Rasa Zaman Dulu

PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) akhirnya memberikan kesempatan kepada awak media untuk mencoba motor klasik terbarunya, W175.

oleh Arief Aszhari diperbarui 04 Des 2017, 16:42 WIB
Kawasaki W175 (Arief A/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah diperkenalkan beberapa waktu lalu, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) memberikan kesempatan kepada awak media untuk mencoba motor klasik terbarunya, W175.

Kawasaki W175 sendiri, merupakan varian entry level dari keluarga W Kawasaki. Sebelumnya, Kawasaki sudah memperkenalkan W250 atau yang dahulu bernama Estrella, dan juga Kawasaki W800.

Test ride kali ini, 'Geng Hijau' membawa beberapa media otomotif nasional menuju Bukit Pelangi, Sentul, Bogor Jawa Barat. Tersedia 10 unit tes yang bisa digunakan awak media, termasuk Liputan6.com untuk mengekplorasi motor berbanderol mulai Rp 29 jutaan ini.

Untuk menguji performa motor klasik ini, PT KMI memberikan kesempatan kepada awak media untuk berkendara di sekitaran bukit pelangi. Dalam rute yang dilalui, memang cukup mewakili, mulai dari jalanan lurus, berkelok-kelok, tanjakan dan turunan tajam.

Lalu, bagaimana performa Kawasaki W175? Mari kita bahas satu-persatu:

 

 


Desain

Kawasaki W175 modifikasi. (Arief/Liputan6.com)

Untuk desain, tidak perlu dibantah jika motor ini memiliki tampang yang klasik. Dari tongkrongannya, motor ini seperti motor era 1970-an.

Untuk diketahui, W175 ini hadir dalam dua varian, standar dan special edition (SE). Beda harganya hanya Rp 1 juta, yaitu versi standar Rp 29 juta dan SE Rp 30 juta. Namun untuk versi SE, warna yang ditawarkan lebih menarik, yaitu metallic spark black, new silver dan metallic matte covert green.

Secara desain, motor ini cukup menarik, ditambah dengan detail sirip mesin warna stainless steel, panel instrumen dengan aksen krom, serta jok dengan jahitan yang keren.

Kekurangannya, spion yang terlihat seperti murahan, dan panel instrumen yang terlihat simple, bahkan tidak ada indikator bensin, sehingga pengendara tidak bisa mengetahui berapa isi bensin di tangki.

 


Performa

Kawasaki W175 (Arief A/Liputan6.com)

Setelah puas mengamati tampilan Kawasaki W175, kini saatnya mencoba performa motor yang sudah diproduksi secara lokal ini. Saat pertama naik di motor ini, kesan nyaman sudah terasa, dengan jok yang cukup empuk, dan kaki sangat mudah menapak untuk pengendara setinggi 175 cm.

Namun, bagi Liputan6.com, setang Kawasaki W175 ini terlalu rendah, sehingga badan harus menunduk. Jadi, saat berkendara jauh atau touring, motor ini akan cepat bikin lelah.

Saat motor dinyalakan, raungan mesin terasa cukup halus dan tidak bergetar terlalu keras. Kawasaki W175 dipersenjatai dengan mesin berkapasitas 177 cc satu silinder. Mesin tersebut menghasilkan tenaga 12,8 Tk pada 7.500 rpm, dengan torsi puncak 13,2 Nm pada 6.000 rpm. Tenaga dari mesin disalurkan ke roda melalui transmisi manual 5 -percepatan.

Saat handle gas dipelintir, tarikan bawah cukup responsif, tarikan kopling ringan dan perpindahan gigi juga terasa halus. Untuk motor dengan gaya riding santai, motor ini akan sangat mumpuni sekali.

Tapi ingat, jangan berharap motor ini untuk mengejar kecepatan, karena tenaganya dirasa memang tidak untuk pengendara motor yang gemar tarik gas untuk merasakan sensasi kecepatan sebuah kuda besi.

Dengan berat total 126 kg, motor ini ringan, dan handling yang dirasakan juga cukup mudah untuk meliuk-liuk di kemacetan perkotaan.


Kesimpulan

Kawasaki W175 (Arief A/Liputan6.com)

Sebagai motor yang ditunjuk untuk penggunaan harian, Kawasaki W175 sudah lebih dari cukup. Tapi apa kekurangannya?

Paling terasa, tidak ada fitur canggih di motor ini, mungkin menyesuaikan dengan konsep retro. Bahkan, motor ini masih menggunakan sistem pengabutan karburator dan lampu bohlam.

Tapi, jika mengejar sistem retro, justru motor ini hanya menggunakan electric starter dan bukan kick starter.

Rem motor ini juga tidak istimewa, hanya dibekali sistem disc brake untuk depan dengan dua piston, lalu rem belakang tromol. Motor ini juga belum dilengkapi sistem pengereman canggih, ABS.

Satu lagi, panel instrumen juga sangat sederhana, tanpa informasi putaran mesin serta penunjuk bahan bakar (BBM). Jadi, pengendara tidak bisa mengetahui sisa bensin di tangki.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya