Liputan6.com, Tegal - Tahun ini, Indonesia mengirim film Turah sebagai wakil resmi yang akan berlaga di Piala Oscar 2018. Hal ini, membuat Slamet Ambari, salah satu aktor dalam film ini, berdebar-debar.
Baca Juga
Advertisement
"Rasane cop-copan film Turah maring Piala Oscar. Sebabe ora pernah tak pikir Turah bakal pan maring Amerika wulan Maret 2018 (Rasannya berdebar-debar, film Turah ke Piala Oscar. Sebabnya tidak pernah berpikir Turah akan ke Amerika Maret 2018," ucap salah satu aktor dalam Turah, Slamet Ambari, dalam bahasa Tegal, saat ditemui baru-baru ini.
Salah satu hal yang dikenal penonton atas Turah, adalah bahasa Tegal yang digunakan di sepanjang film produksi Fourcolours Films ini. Namun ternyata aslinya, skenario film menggunakan bahasa Indonesia.
"Skenario film Turah aslinya ditulis dalam bahasa Indonesia. Lalu diganti menjadi bahasa Tegal," tutur Slamet Ambari menambahkan, masih dalam bahasa Tegal.
Angkat Budaya dan Bahasa Tegal
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, Johardi, mengucapkan terima kasih kepada sutradara dan para pemain, juga seluruh kru yang terlibat dalam produksi film Turah.
“Film Turah ini telah berhasil mengangkat bahasa dan budaya Tegal ke dunia internasional. Sebuah film yang diproduksi oleh orang Tegal, berlokasi di Kota Tegal, menggunakan dialog bahasa Tegal tetapi mampu berbicara di dunia internasional. Ini sesuatu yang luar biasa, dan harus diapresiasi oleh seluruh masyarakat Kota Tegal," kata Johardi.
Film drama menggunakan bahasa Tegal ini mampu mengajak penonton menjadi jendela baru dalam menilik sebuah realita di Kampung Tirang Kelurahan Tegalsari, Kota Tegal.
Advertisement