Liputan6.com, Jakarta - Belum selesai kasus Toyota Fortuner Setya Novanto beberapa waktu lalu, PT Toyota Astra Motor (TAM), harus mendapatkan cobaan dari model yang sama. Kini, salah satu pemilik SUV andalan Toyota tersebut, melayangkan protes keras.
Tidak tanggung-tanggung, pemilik Toyota Fortuner bernomor polisi B 1411 TJM ini melayangkan protes dengan cara yang cukup ekstrim. Pemilik mobil yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya ini menulis kalimat umpatan untuk TAM di bagian belakang mobilnya.
Advertisement
Dengan adanya tulisan tersebut, ketika kendaraan berjalan maka semua orang bisa membacanya, dan tentu saja mengambil gambar mobil tersebut. Bahkan, foto protes Toyota Fortuner ini sudah beredar luas di dunia maya.
Menanggapi hal tersebut, Public Relation (PR) Manager TAM, Rouli Sijabat mengatakan prihatin apabila ada yang tidak nyaman dengan kendaraan tersebut, sehingga penggunanya mengekpresikannya secara luas.
"Tentu saja mohon maaf juga, apabila memang ada kekurangan dan ketidakyamanan tersebut," jelas Rouli Sijabat saat dikonfirmasi Liputan6.com melalu pesan elektronik, Senin (12/4/2017).
Lanjut Rouli, saat ini pihak Toyota sedang berkoordinasi dengan dealer untuk mendapatkan detail Toyota Forturner, pemilik, serta mengenai permasalahannya.
"Dengan begitu, kami dapat melakukan quick action untuk mengatasi ketidaknyamanan pada kendaraan tersebut," pungkasnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Toyota Fortuner Setya Novanto
Pihak kepolisian berencana melakukan gelar perkara ketiga di TKP kasus kecelakaan tersangka korupsi e-KTP, Setya Novanto. Nantinya, pihak kepolisian bakal membuka seluruh alat bukti, yaitu keterangan saksi, keterangan ahli, surat petunjuk seperti hasil visum, dan keterangan tersangka terakhir.
Selain itu, polisi juga meminta keterangan dari Toyota, terkait airbag Fortuner yang tidak berfungsi. Lalu, bagaimana tanggapan Toyota terkait hal tersebut?
Dijelaskan Executive GM PT TAM, Fransiscus Soerjopronoto, pihaknya sudah memberikan data teknis terkait mobilnya tersebut, untuk digunakan dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.
"Kami memang sudah diminta data provider, dalam hal ini dari sisi kendaraan. Datanya sudah kami berikan kepada Traffic Accident Analysis (TAA), dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas)," ujar Soerjo di Jakarta beberapa waktu lalu.
Namun, pihaknya memang belum memberikan banyak informasi terkait kecelakaan Ketua DPR tersebut. "Paling berhak memberikan komentar tentang kecelakaan ini ya dari Ditlantas," tambahnya.
Selanjutnya, data yang diberikan Toyota bersama data-data lainnya bakal diolah. Dari data tersebut, pihak kepolisian dapat menyimpulkan kejadian tabrakan yang melibatkan politikus parta Golkar tersebut.
"Toyota akan tetap membantu, memberikan data teknis jika diperlukan. Kami juga cuma ditanya, mulai dari teknis, bagaimana mobil kecekaan, airbag, cara kerja airbag, dan pertanyaan teknis mobil," pungkasnya.
Advertisement