Liputan6.com, Kairo: Wakil Presiden baru Mesir, Omar Suleiman, mengatakan pada Senin (31/1), Presiden Mubarak telah menugaskan dirinya untuk memulai dialog dengan pihak oposisi mengenai seluruh isu reformasi konstitusi dan legislatif.
Menurut Suleiman, langkah-langkah yang dilakukan ini juga bertujuan untuk menyoroti pentingnya pelaksanaan perintah pengadilan untuk mengoreksi hasil pemilihan parlemen, yang oleh pihak oposisi dituduh ada kecurangan.
Namun, kepada wartawan anggota oposisi di Kairo mengatakan bahwa mereka menolak tawaran untuk berdialog. " dialog tersebut adalah isu pendekatan yang yang dilakuakn oleh Mubarak, kami hanya tidak ingin Mubarak. Selain itu, kami juga tidak ingin memulai dialog dengan Mubarak atau Omar Suleiman.
Kami tidak ingin berurusan dengan mereka dan kami menuntut dia agar mundur," ucap salah satu anggota oposisi kepada Aljazeera pada (31/1). (JAY)
Menurut Suleiman, langkah-langkah yang dilakukan ini juga bertujuan untuk menyoroti pentingnya pelaksanaan perintah pengadilan untuk mengoreksi hasil pemilihan parlemen, yang oleh pihak oposisi dituduh ada kecurangan.
Namun, kepada wartawan anggota oposisi di Kairo mengatakan bahwa mereka menolak tawaran untuk berdialog. " dialog tersebut adalah isu pendekatan yang yang dilakuakn oleh Mubarak, kami hanya tidak ingin Mubarak. Selain itu, kami juga tidak ingin memulai dialog dengan Mubarak atau Omar Suleiman.
Kami tidak ingin berurusan dengan mereka dan kami menuntut dia agar mundur," ucap salah satu anggota oposisi kepada Aljazeera pada (31/1). (JAY)
