Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional di 2018 akan berada di kisaran 5,2 persen-5,3 persen.
Angka ini sedikit lebih rendah jika dibandingkan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang sebesar 5,4 persen.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, selama kurun waktu satu tahun terakhir, perkembangan ekonomi Indonesia menunjukkan tren yang positif dan stabil. Meski ekonomi di 2015 hanya mampu tumbuh 4,88 persen, namun mengalami kenaikan menjadi 5,02 persen di 2016.
Baca Juga
Advertisement
"Di 2017, diperkirakan akan lebih tinggi sedikit, yaitu berkisar 5,1 persen-5,17 persen," ujar dia di Jakarta, Senin (4/12/2017).
Menurut dia, membaiknya pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh meningkatkan kinerja ekspor dan investasi, serta konsumsi yang relatif terjaga. "Permintaan domestik yang tumbuh sekitar 5 persen menjadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata dia.
Sedangkan untuk tahun depan, [pertumbuhan ekonomi ]( 3183153 "")Indonesia akan tumbuh lebih baik lagi yaitu di kisaran 5,2 persen-5,3 persen. Rosan menyatakan, selain konsumsi, peningkatan investasi dan ekspor masih akan menjadi pendorong pertumbuhan di 2018. "Mungkin sekitar 5,2 persen-5,3 persen," lanjut dia.
Sementara itu, lanjut dia, paket ekonomi yang ditujukan untuk melakukan reformasi struktural mulai menunjukkan hasilnya, diantaranya berupa meningkatnya daya kompetisi ekonomi, Ease of Doing Business (EoDB) dan peringkat investasi Indonesia.
"Hal tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di 2018. Akhirnya, pembangunan infrastruktur secara besar-besaran di Indonesia yang terus berlangsung juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi," tandas dia.
Sri Mulyani Waspadai Cuaca Ekstrem sampai Kebijakan Trump
Advertisement