Garuda Bandung Targetkan Juara IBL 2018

Kalah pada babak play-off musim lalu, Garuda Bandung menargetkan juara pada kompetisi IBL 2018.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 04 Des 2017, 22:15 WIB
Launching Garuda Bandung (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

Liputan6.com, Bandung - Kalah pada babak play-off musim lalu, Garuda Bandung menargetkan juara pada kompetisi IBL 2018. Untuk mencapai hasil tersebut, manajemen merombak hampir setengah komposisi timnya.

Dua pemain asing asal Amerika Serikat, Roderick Deon Flemings dan Devin Lavon Matthews serta talenta lokal seperti Raymond Shariputra (Stapac) dan Hans Abraham (CLS Knights) sengaja didatangkan untuk mendongkrak prestasi tim di IBL musim ini.

Namun satu masalah yang harus segera diatasi yaitu kekompakan tim.

"Untuk persiapan Garuda (Bandung) musim ini kita sudah lakukan program off season selama tiga bulan jadi terhitung persiapan lebih jauh dibanding musim yang lalu,"

"Tapi yang perlu diingat musim ini hampir 40 persen kita merubah skuat jadi kita masih butuh waktu lagi untuk bisa membangun chemistry lebih bagus lagi," kata pelatih Garuda Bandung, Andre Yuwandi saat launching tim di salah satu rumah makan di Kota Bandung, Senin (4/12/2017).

 

 


Kurang Big Man

Launching Garuda Bandung (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

Salah satu kelemahan di IBL musim lalu dan menjadi evaluasi yaitu kekurangan big man (pemain berpostur besar), saat ini beberapa pemain memiliki postur tinggi dan sanggup bermain pada dua posisi.

"Sebetulnya untuk posisi big man banyak tapi bukan yang berposisi murni jadi memang tipikal permainan saya bukan tipikal seperti Big Man yang gede tinggi tapi gayanya bukan sebagai center jadi itu sangat berpengaruh dalam gaya permainan tim Garuda nanti," ucap dia.

Disinggung soal absennya CLS Knights pada kompetisi musim ini, Andre mengaku persaingan bola basket kasta pada kasta tertinggi di Indonesia tetap sengit.


Persaingan Lebih Ketat

Launching Garuda Bandung (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

Dengan regulasi setiap tim wajib mempunyai dua pemain asing, tentunya membuat persaingan lebih kompetitif.

"Tentu banyak pertanyaan ini CLS gak ikut dampaknya seperti apa? Saya pikir kalau kita fokus hanya sama CLS liganya tetap seru karena kalau kita hanya fokus sama CLS padahal dianya gak ada, pastinya setiap tim berbenah memiliki target setiap tahun jadi saya pikir tetap seru."

"Siapa (tim pesaing terkuat)? Pelita Jaya tentunya, dari segi empat komposisi dan pengalaman dia defending champion, dia pasti berusaha untuk mempertahankan juara dengan melihat persiapan mereka dan tambahan amunisi mereka, saya pikir salah satu kompetitor terkuat tanpa merendahkan tim lain," jelas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya