Pesulap Rhomedal Bisnis Vape

Pesulap Rhomedal Aquino melihat peta bisnis vape di Indonesia cukup signifikan.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 03 Des 2017, 09:10 WIB
Romedal saat event Jakarta Vape Project, Minggu (3/12). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Diam-diam, pesulap Rhomedal sukses berbisnis vape alias rokok elektrik. Rencana akan adanya mekanisme yang mengatur pengunaan vape di dalam negeri pun ditanggapi pesulap jebolan "The Master" ini dengan positif.

"Kita dan teman-teman pengguna dan komunitas vape sebenarnya mau diregulasi. Tapi harapannya kita diajak untuk diskusi itu agar tidak memberatkan salah satu pihak," ujar pesulap Rhomedal Aquino yang juga Ketua Humas Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) saat event Jakarta Vape Project, Minggu (3/12).

Ia melihat peta bisnis vape di Indonesia cukup signifikan dan terus mengalami kenaikan. Hal tersebut terlihat dari grafik yang diperlihatkan APVI bahwa dari tahun 2012, pedagang vape naik 50 sampai 300 persen hingga saat ini.  Peluang inilah yang membuat Rhomedal serius menggeluti bisnis rokok elektrik. Selain itu, harga yang murah juga menjadi salah satu faktor ia terjun dalam bisnis ini.

"Bahan dasar vape atau biasa kita sebut liquid, itu murah. Yang mahal adalah alat pembakarnya atau vaporizer. Tapi vaporizer kan cukup dibeli satu kali saja, nggak perlu berulang-ulang. Beda dengan rokok biasa yang terus dibeli kalau habis. Nah, kalau liquid habis, yang dibeli liquidnya bukan vaporizernya lagi," jelas Rhomedal.

 


Masih Aman

Ditambahkan Ketua Umum APVI, Aryo Adrianto, penggunaan vape hingga saat ini masih dalam taraf yang aman bagi kesehatan dan tetap bisa menunjang gaya hidup (lifestyle) saat ini.

Hal ini didasarkan hasil penelitian di luar negeri, salah satunya adalah hasil penelitian Public Health of England (PHE) menyatakan bahwa vape 95 persen aman dibandingkan rokok yang dibakar.

"Vape yang mengandung nikotin berlebih, sisanya akan habis dikeluarkan dari tubuh lewat urin dan keringat," ujar Aryo.

Asumsi bahwa liquid vape mengandung zat kimia berbahaya juga tak sepenuhnya benar. Liquid vaping dibuat berbahan dasar Propelyne Glycol (PG) dan Vegetable Glycerin (VG).

"PG dapat ditemukan dalam mayoritas bahan obat dan makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Dan VG terbuat dari bahan dasar kelapa sawit. Sedangkan kandungan nikotin dalam liquid vaping juga bersifat opsional," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya