Liputan6.com, Jakarta - Para pemilik kendaraan khususnya roda empat ada baiknya melakukan pengecekan jika menemukan tetesan air dari yang membasahi lantai garasi.
Menurut Service Manager Plaza Toyota, Parman Suanda jika ada air menetes artinya ada dua komponen yang memungkinkan jadi sumber air. Salah satunya karena sistem penyejuk ruangan atau air conditioner (AC).
Baca Juga
Advertisement
“Itu biasanya yang netes air AC, akibat sirkulasi pendinginan dan pembuangan airnya. Itu bekas sirkulasi yang masih sedikit tersisa,” ujar Parman kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Tentu saja, tetesan air itu memang tidak berbahaya dan tak perlu cemas. Karena hal tersebut merupakan bagian dari proses kondensasi, yang menciptakan air dari suhu dingin.
Akan tetapi, lanjut Parman, jika masih ada cairan menetes dari mobil, terlebih jika mesin mati, maka itulah yang patut diwaspadai. Wajib pula dilakukan pengecekan.
“Bisa dilihat kalau kebocoran di selang radiator atau water pump biasanya warnanya merah (ada pula warna lain seperti hijau), kecuali enggak diisi pakai water coolant,” ujarnya.
Parman menyatakan, jika terlalu lama membiarkan air keluar dari radiator , hal itu sama saja akan membuat mesin menjadi cepat panas atau dikenal dengan istilah overheat.
Jika terjadi overheat, maka bukan tidak mungkin akan berakibat fatal bagi kondisi mesin kendaraan.
Simak Pilihan Video Berikut Ini:
Pentingnya Cek Kondisi Radiator Sebelum Melakukan Perjalanan
Kemacetan menjadi bagian yang tak terpisahkan saat dijalanan. Nah, hal yang dikhawatirkan saat terjebak macet adalah terjadi overheat pada mesin.
Overheat sendiri kerap terjadi karena sistem pendingin, misal bagian radiator, tidak berfungsi sempurna. Jika kondisi macet, ditambah panas terik, maka aliran udara hanya bersumber dari kipas dan tidak ada embusan angin dari arah luar saat mobil melaju.
Menurut Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, ada beberapa ciri masalah pada radiator. Jika radiator mengalami masalah, kata dia, biasanya akan timbul sejumlah gejala.
"Awalnya AC tidak dingin, kemudian itu akan menjadi mesin overheat,” ucap Anjar saat berbincang dengan Liputan6.com.
Anjar mengatakan, ada baiknya saat hendak pergi sebelum mudik, air radiator diisi penuh. Selain itu, perhatikan saat menutup mulut radiator. Terkadang, akibat tidak menutup rapat air radiator, maka tekanan air akan keluar, sehingga air menjadi habis.
Namun, cairan di dalam radiator juga bisa berkurang karena adanya kebocoran pada bagian selang karena getas dimakan usia.
Belum sampai di situ, ciri-ciri radiator bocor juga bisa terlihat, yakni timbul kerak dan karat di bagian bawah atau atasnya. Hal tersebut dipastikan karena ada kebocoran di titik tersebut.
Kata Anjar, gejala atau masalah pada radiator bisa saja tidak terjadi jika kendaraan kerap diperiksa dan kondisi sangat baik untuk digunakan mudik.
Advertisement