Liputan6.com, Jakarta Memiliki tubuh yang sehat merupakan impian semua orang. Namun, tidak semua orang terlahir sehat. Beberapa orang harus menderita penyakit berat saat kecil bahkan sejak dilahirkan. Salah satunya yang dialami bocah 4 tahun ini. Sudah tidak kuat menahan sakitnya, dia memiliki permintaan yang membuat kita terenyuh.
Baca Juga
Advertisement
Bocah yang kurang beruntung ini bernama Du Sihan. Du Sihan mengidap penyakit thalasemia. Thalasemia adalah penyakit kelainan darah di mana penderitanya mengalami ketidakseimbangan dalam produksi hemoglobin. Hal ini mengakibatkan pembetukan sel darah merah tidak terjadi dengan sempurna.
Ini juga mengakibatkan hemoglobin tak mengangkut oksigen yang cukup dan berakibat anemia pada si penderita. Tak hanya itu, kondisi ini juga membuat Du Sihan merasakan sakit yang tak tertahankan.
Akibat penyakit tersebut, Du Sihan selalu kelelahan. Biasanya, ia akan beristirahat untuk menghilangkan rasa lelah untuk sementara waktu.
Suatu ketika, Du Sihan mempunyai permintaan untuk orangtuanya yang membuat mereka kaget. Balita tersebut meminta orang tuanya mengubur dirinya saja. Du Sihan meminta hal ini karena ia mengaku sudah tidak sanggup menahan rasa sakit yang ia alami.
Dioperasi Berkali-kali, Kondisinya Memburuk
"Tolong kuburkan aku ibu, aku tidak bisa menahan rasa sakit ini lagi," ungkap Du Sihan usai merasakan sakit yang tidak tertahankan. Mendengar itu sang ibu tak menanggapi permintaan anaknya dengan serius.
"Di mana kamu ingin aku menguburkanmu? Apa kamu ingin bermain petak umpet denganku?" kata ibu Du Sihan.
"Tidak, aku ingin kamu menguburku di dalam tanah." teriak Du Sihan.
Balita tersebut ternyata serius dengan permintaannya. Dia ingin segera mati daripada menahan rasa sakit. Kisahnya pun jadi viral, banyak orang memberikan bantuan untuk Du Sihan seperti memberikan donasi dana. Dari sumbangan para donatur terkumpul dana sebesar Rp1,8 miliar untuk membayar tagihan rumah sakit.
Uang tersebut digunakan untuk biaya operasi sumsum tulang belakang. Meskipun sudah dioperasi, Du Sihan juga mengalami infeksi bakteri yang membuatnya mengalami demam tinggi selama 20 hari.
Du Sihan juga mengalami infeksi empedu selama 40 hari. Melihat sang anak terus merasakan sakit, orangtuanya pun meminta dilakukan operasi lagi.
Sayangnya, kondisi kesehatan Du Sihan justru semakin memburuk. Di usianya yang masih kecil, ia sudah tahu bahwa hidupnya tidak panjang lagi. Usai menahan rasa sakit mendalam, Du Sihan lagi-lagi mengeluarkan kalimat mengejutkan.
"Jika aku pergi sekarang, kamu akan bisa fokus pada dirimu sendiri," ungkap Du Sihan pada ibunya dengan wajah sedih.
Tidak disangka, ternyata itulah kalimat terakhir yang diucapkan Du Sihan. Ia perlahan menutup mata dan dinyatakan meninggal. Sang ibu menerima bahwa ini adalah hal yang terbaik untuk putranya.
"Anakku pergi dari dunia ini dengan banyak rasa sakit, tapi kini dia bebas dari semua sakit," ungkap ibu Du Sihan.
Penulis
Reza Sugiharto
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement