Asam Lemak Trans Susu Lebih Sehat daripada Margarin, Kenapa?

Tak hanya margarin, tenyata susu juga mengandung asam lemak trans yang jauh lebih aman ketimbang asam lemak pada margarin.

oleh Umi Septia diperbarui 05 Des 2017, 17:30 WIB
Ilustrasi. Foto : iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Asam lemak trans merupakan salah satu jenis asam lemak tak jenuh yang umumnya ditemukan dalam makanan. Namun, asam lemak trans juga bisa disintesis secara buatan, contohnya pada margarin. Selain pada margarin, ternyata asam lemak trans juga ditemukan dalam susu. Bedanya, asam lemak trans dalam susu lebih aman dibandingkan asam lemak trans dalam margarin.

Ahli gizi sekaligus dosen ilmu gizi di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II Dr Marudut, MPS mengatakan bahwa komposisi asam lemak pada susu memiliki keunikan karena beberapa faktor.

"Susu tersusun atas lebih dari lima puluh jenis asam lemak. Selain itu, susu tak hanya punya kandungan karbon rantai genap, tapi juga karbon rantai ganjil, yakni asam pentadecanoat dan asam heptadecanoat," kata Dr Marudut di acara Diskusi Cerdas Bersama Frisian Flag pada Selasa (5/12/2017) di kawasan Jakarta Pusat.

Lebih lanjut, Dr Marudut menjelaskan, susu juga memiliki asam lemak trans yang dihasilkan melalui biohidrogenasi. Hal ini berbeda dengan asam lemak trans dalam margarin yang diperoleh dengan proses hidrogenasi.

"Asam lemak trans secara umum dalam pangan diperoleh melalui hidrogenasi. Artinya, ditambahkan atom hidrogen, contohnya margarin. Sementara pada susu, lemak trans diperoleh secara biohidrogenasi, yaitu dengan bantuan enzim yang terdapat di saluran pencernaan hewan ternak," kata dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan, perbedaan hidrogenasi dengan biohidrogenasi inilah yang ternyata tidak sama pengaruhnya terhadap kesehatan.

 

Saksikan video menarik berikut :

 


Asam lemak trans susu cegah diabetes?

Menurut Marudut, efek fisiologis asam lemak trans hidrogenasi berbeda dengan asam lemak trans biohidrogenasi. Pada asam lemak trans sintetis, sejumlah penelitian mengatakan bahwa konsumsi berlebihan pada makanan ini bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

"Efek asam lemak trans yang dihasilkan dari proses hidrogenasi bisa menyebabkan penyakit, seperti jantung koroner, bahkan kalau kita makan terlalu banyak juga bisa meningkatkan risiko kematian atau sudden death," kata pria yang juga pengurus Persatuan Ahli Gizi Indonesia ini.

Sebaliknya, dia mengatakan bahwa efek asam lemak trans yang terkandung dalam susu justru memberikan efek baik bagi tubuh, seperti menurunkan trigliserida.

"Menurut banyak penelitian yang dilakukan dalam jangka panjang, terbukti kandungan asam lemak trans dalam susu justru bisa menurunkan trigliserida dalam darah, insulin puasa, serta menurunkan tekanan darah," lanjut dia.

Tak hanya itu, Marudut mengatakan bahwa asam lemak trans dalam susu juga bisa menurunkan berat badan dan mengatasi obesitas. "Sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa asupan susu yang lebih besar, yaitu dua hingga empat porsi sehari, bisa tekan obesitas sebanyak 38 persen dibandingkan orang yang asupan susunya lebih sedikit," tutup dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya