Liputan6.com, Tel Aviv - Aksi seorang penyanyi Yahudi ortodoks bernama Yonatan Razel belakangan ini menghebohkan publik seluruh dunia. Bagaimana tidak, demi menghindari "zinah mata" ke arah penonton wanita yang bergoyang, Yonatan memilih untuk menutupi matanya dengan selotip hitam saat manggung.
Seperti dilaporkan Independent.co.uk, Selasa (5/12/2017), penampilan Yonatan Razel saat itu tertangkap oleh kamera. Foto-fotonya saat manggung sambil bernyanyi dan bermain kibor dengan mata ditutup selotip, langsung beredar di dunia maya.
Baca Juga
Advertisement
Diketahui, hukum Yahudi Ortodoks memang melarang para pria menyaksikan wanita menari, terutama yang bisa membangkitkan berahi mereka. Sebuah pernyataan dari perwakilan Yonatan mengonfirmasi bahwa penyanyi 44 tahun tersebut menutup matanya karena alasan agama.
"Wajah Yonatan Razel terbuka penuh di sepanjang pertunjukan. Bagian saat ia terlihat dengan mata tertutup hanya terjadi selama beberapa menit, ketika para wanita membentuk lingkaran dansa di kaki panggung," terang perwakilan sang penyanyi.
Keputusan Pribadi
"Ini adalah keputusan pribadinya agar tidak terus membuka mata di depan wanita yang sedang menari. Setelah itu, dia melepaskan penutupnya dan melanjutkan penampilan," perwakilan Yonatan mengakhiri.
Yonatan Razel merupakan penyanyi pemenang penghargaan yang telah menikah dan menetap di Yerusalem bersama istri, tiga putri, dan seorang putra. Uniknya, perilaku sang penyanyi di atas panggung itu ternyata dianggap aneh oleh salah satu komunitas di Israel dan memicu kritik di media sosial.
Organisasi wanita Israel, Na'amat, melayangkan sebuah unggahan di Facebook. Mereka menuntut untuk mendapatkan kejelasan soal tingkah Yonatan di atas panggung.
"Seberapa jauhkah ekstremisme religius ini akan berjalan? Siapa rabi yang mendorong perilaku aneh seperti itu?" tulis perwakilan organisasi.
Sementara itu, penyelenggara festival musik Tzama Hasidic, yang memberi panggung untuk penampilan Yonatan Razel, mengatakan, "Razel telah tampil cukup banyak di hadapan wanita selama bertahun-tahun, dan menghormati mereka. Dan tidak ada pemahaman lain yang harus dikaitkan dengan tindakannya."
Advertisement