Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais menyambut baik usulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengusung Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI. Menurut Hanafi langkah Jokowi selaras dengan semangat undang-undang.
"Kita mengacu pada kaidah undang-undang yang berlaku, khususnya UU TNI. Yang pertama adalah panglima TNI itu ada darat, udara, dan laut jadi saya kira usulan presiden menunjuk KSAU sebagai panglima yang baru ini itu sudah (sesuai dengan) semangat (undang-undang) tersebut," ujar Hanafi (5/12/2017).
Advertisement
Dia mengatakan, selain itu pergantian pemilihan panglima TNI yang semula dari angkatan darat lalu udara merupakan langkah yang tepat.
"KSAU ini dibilang the right man, on the right place, on the right time," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR ini.
Hanafi menambahkan, penunjukan KSAU menjadi Panglima TNI adalah kebutuhan mendesak. Ini berkaitan dengan peningkatan pertahanan udara Indonesia.
"Banyak pelanggaran teritorial udara maupun kemaritiman yang selama ini kita alami," ucap Hanafi.
Fit and Proper Test Hadi Tjahjanto
Uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan diselenggarakan besok, Rabu, 6 Desember 2017 pukul 10.00 WIB.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, mengatakan, proses uji kelayakan Hadi akan dilaksanakan secara terbuka, terutama saat pemaparan visi misi dari calon panglima TNI itu.
"Ketika pendalaman karena ada banyak mungkin hal-hal yang sifatnya rahasia kita laksanakan tertutup," kata Hassanudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).
Dia menjelaskan, pendalaman nantinya mengenai pengadaan alutsista hingga kegiatan-kegiatan lain yang akan ditanyakan. Untuk 45 menit awal saat uji kelayakan, akan dilakukan pemeriksaan administrasi.
"Kemudian 10.45 WIB baru kita mulai fit and proper test, setelah itu kita akan tertutup untuk memutuskan menolak atau menyetujui itu," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement