Liputan6.com, Minahasa - Jalan tragis dipilih dua sejoli di Minahasa Selatan (Minsel). Akibat kisah cinta mereka yang tak direstui orangtua, RK (20) dan MK (13) nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri bersama.
Pasangan itu ditemukan menggantung dengan seutas tali nilon, persis di bawah menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet), Selasa, 5 Desember 2017, sekitar pukul 07.30 Wita.
"Kedua korban telah dievakuasi oleh gabungan personel Satreskrim dan Intelkam Polres Minsel," ungkap Kapolsek Tareran, Iptu Petrus Sattu.
Baca Juga
Advertisement
Petrus mengungkapkan, sebelum kejadian, ayah RK, yakni Fentje Karwur, melihat anaknya sempat berbicara dengan kekasihnya di dekat menara Sutet. Kemudian, Fentje menyuruh istrinya untuk memanggil putranya itu.
Tak disangka, saat hendak menemui anaknya, istri Fentje yang tak lain adalah ibu RK mendapati putranya dengan kondisi sudah tak bernyawa. Kedua sejoli itu tewas gantung diri dengan seutas tali nilon.
Jenazah pasangan ini ditemukan dalam posisi berhadapan dengan leher terlilit tali nilon warna merah yang terikat di tiang menara. Teriakan histeris ibu RK mendadak sontak menggemparkan warga sekitar yang akhirnya mengerubuti lokasi kedua remaja itu gantung diri.
Keluarga Menolak Autopsi
Untuk memastikan apa latar belakang bunuh diri tersebut, Petrus menyarankan kepada keluarga untuk melakukan autopsi. Hanya saja, tawaran tersebut ditolak pihak keluarga.
Tidak dijelaskan apa alasan keluarga menolak. Informasi yang dihimpun menyebutkan, motif kedua korban nekat gantung diri lantaran hubungan asmara mereka tak direstui orangtua. Sebab, keduanya masih mempunyai hubungan darah.
"Kedua korban nekat mengakhiri hidupnya diduga karena cinta mereka tidak direstui," ujar Petrus.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement