Liputan6.com, Jakarta - Kepopuleran bitcoin harus diakui saat ini tengah menanjak. Dalam beberapa bulan saja, nilai mata uang digital itu sudah mendekati US$ 11.800 dan menjadi salah satu aset dengan peningkatan nilai paling tinggi.
Kendati demikian, legalitas dari bitcoin sendiri masih belum mencapai titik sepakat di antara pelaku bisnis. Sebagian sudah menyetujui penggunaannya, tapi tak sedikit pula yang masih menyangsikan keabsahan dari penggunaan bitcoin.
Baca Juga
Advertisement
Di tengah gempuran bitcoin yang kini tengah populer, sebenarnya masih ada mata uang digital lain saat ini. Meski tak sepopuler bitcoin, beberapa mata uang digital ini disebut memiliki potensi serupa.
Lantas, apa saja mata uang digital yang tak kalah menarik dari bitcoin? Berikut ini ada beberapa daftarnya seperti dikutip dari Fortune, Kamis (7/12/2017).
1. Etherum (ETH)
Sama seperti bitcoin, token ether ditulis dari jaringan blockchain bernama Etherum. Diprakarsai oleh mantan penulis bitcoin Monthly, Etherum meluncur pada 2014 untuk melanjutkan desentralisasi.
Namun berbeda dari bitcoin, etherum bersifat terbuka. Jadi, platform software yang memakai ether untuk bertransaksi tak terpusat. Saat ini, etherum diperdagangkan dengan nilai lebih dari US$ 472 dan nilai keseluruhan mencapai US$ 45,5 miliar.
2. Ripple (XRP)
Dikembangkan oleh mantan pengembang bitcoin pada 2012, Ripple sejak awal dipertimbangkan dapat menjadi suksesor bitcoin. Terlebih, Ripple sudah berhasil menjadi salah satu sistem pembayaran dan pengiriman uang melalui bank di seluruh dunia.
Karenanya, Ripple disebut tak sekadar mata uang, melainkan sistem yang memungkinkan tiap mata uang ditransfer atau diperdagangkan. Saat ini, Ripple diperdagangkan dengan nilai lebih dari US$ 0,25 dan nilai market cap US$ 9,82 miliar.
3. IOTA (MIOTA)
IOTA merupakan salah satu penantang paling baru di bidang cryptocurrency. Tak seperti kompetitornya, IOTA tak bergantung pada jaringan blockchain, melainkan memanfaatkan alternatif lain yang diberi nama Tangle.
Bermitra dengan Microsoft, Fujitsu, dan sejumlah perusahaan, IOTA dipertimbangkan menjadi marketplace pertama yang didukung oleh Internet of Things. Saat ini, nilai tukar IOTA mencapai US$ 2,43 dengan nilai perusahaan sekitar US$ 6,75 miliar.
4. Dash (DASH)
Sebelum memiliki nama Dash atau 'Digital Cash', mata uang digital ini sempat berganti nama beberapa kali. Dash berbeda dari para rivalnya, karena fokus pada privasi dan transaksi anonim.
Dash dioperasikan oleh dua sistem, yakni 'miners' dan 'masternodes', jaringan relawan yang menandai transaksi. Nilai tukar dari Dash saat ini mencapai US$ 777 dengan nilai kapitalisasi pasar sekitar US$ 6 miliar.
5. Litecoin (LTC)
Hasil gagasan dari mantan karyawan Google, Litecoin disebut menjadi alternatif murah dari Bitcoin. Alasannya, selain lebih murah, opsi untuk mendapatkannya pun lebih mudah.
Alih-alih berfokus pada transaksi dengan nilai besar, Litecoin lebih menargetkan pada penjual yang membutuhkan volume besar dengan nilai transaksi kecil dan dapat diproses lebih cepat. Saat ini, nilai tukarnya mencapai US$ 101 dengan kapitalisasi pasar US$ 5,47 miliar.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement