Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah baru saja merilis Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Program ini ialah bantuan yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang telah memiliki tabungan dalam rangka pemenuhan sebagian uang muka perolehan rumah atau sebagian dana untuk pembangunan rumah swadaya melalui kredit atau pembiayaan bank pelaksana.
Lebih lanjut, program ini ditujukan untuk MBR berpenghasilan tetap dan tidak tetap (informal). Pada program tersebut, MBR mendapat bantuan uang muka 10-40 persen dari nilai rumah atau maksimal Rp 32,4 juta.
Komponen pembiayaan dalam BP2BT, yakni 5 persen dari tabungan MBR (pemohon), 26-39 persen dana BP2BT Kementerian PUPR, dan 50-80 persen kredit atau pembiayaan bank pelaksana.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Perencanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Eko Heripoerwanto mengatakan, program ini untuk memperluas akses pembiayaan rumah.
"BP2BT diharapkan memperluas kelompok sasaran. Jadi, kalau selama ini lebih banyak KPR melayani pekerja formal, maka BP2BT seluas-luasnya untuk pekerja informal," kata dia di Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Dia melanjutkan, penggunaan BP2BT untuk pembelian rumah tapak atau satuan rumah susun (sarusun) yang dibangun pengembang. Kemudian, pembangunan rumah swadaya dan membangun ulang rumah tak layak huni.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Harga rumah untuk program ini sendiri ditetapkan dalam tiga zona. Berikut rincian harga rumah untuk tahun 2018 yang dipakai untuk program BP2BT:
1. Zona I
Sumatera
Rumah tapak Rp 130 juta
Sarusun Rp 9,5 juta per m2 atau Rp 342 juta per unit
Rumah swadaya Rp 110 juta
Kepulauan Riau
Rumah tapak Rp 136 juta
Sarusun Rp 10 juta per m2 atau Rp 360 juta per unit
Rumah swadaya Rp 110 juta
Bangka Belitung
Rumah tapak Rp 136 juta
Sarusun Rp 8,9 juta per m2 atau Rp 320,4 juta per unit
Rumah swadaya Rp 110 juta
Jawa (kecuali Jabodetabek)
Rumah tapak Rp 130 juta
Sarusun Rp 7,9 juta per m2 atau Rp 284,4 juta per unit
Rumah swadaya Rp 110 juta
Sulawesi
Rumah tapak Rp 136 juta
Sarusun Rp 8,7 juta per m2 atau Rp 313,2 juta per unit
Rumah swadaya Rp 110 juta
2. Zona II
Kalimantan
Rumah tapak Rp 142 juta
Sarusun Rp 9,9 juta per m2 atau Rp 356,4 juta per unit
Rumah swadaya Rp 110 juta
Bali
Rumah tapak Rp 148,5 juta
Sarusun Rp 8,3 juta per m2 atau Rp 298,8 juta per unit
Rumah swadaya Rp 110 juta
Nusa Tenggara
Rumah tapak Rp 148,5 juta
Sarusun Rp 8,6 juta per m2 atau Rp 309,6 juta
Rumah swadaya Rp 110 juta
Maluku
Rumah tapak Rp 148,5 juta
Sarusun Rp 7,6 juta per m2 atau Rp 273,6 juta per unit
Rumah swadaya Rp 110 juta
Maluku Utara
Rumah tapak Rp 148,5 juta
Sarusun Rp 9,6 juta per m2 atau Rp 345,6 juta
Rumah swadaya Rp 110 juta
Jabodetabek
Rumah tapak Rp 148,5 juta
Sarusun Rp 9,3 juta per m2 atau Rp 334,8 juta per unit
Rumah swadaya Rp 110 juta
3. Zona III
Papua
Rumah tapak Rp 205 juta
Sarusun Rp 10,7 juta per m2 atau Rp 385,2 juta per unit
Rumah swadaya Rp 150 juta
Papua Barat
Rumah tapak Rp 205 juta
Sarusun Rp 15,7 juta per m2 atau Rp 565,2 juta per unit
Rumah swadaya Rp 150 juta.
Advertisement