Tensi Tinggi Pasca-Rudal, Tim Sepak Bola Korut Tiba di Jepang

Korea Utara akan bersaing melawan Jepang, China dan Korea Selatan di Kejuaraan Sepak Bola E-1, yang dimulai pada hari Jumat mendatang.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 06 Des 2017, 17:04 WIB
Di Tengah Ketegangan, Tim Sepak Bola Korut Tiba di Jepang (Shizuo Kambayashi/AP)

Liputan6.com, Tokyo - Tim sepak bola nasional Korea Utara tiba di Tokyo pada hari Selasa 5 Desember 2017. Kehadiran mereka dianggap pengecualian atas sanksi Jepang terhadap program rudal dan nuklir Pyongyang.

Korea Utara akan bersaing melawan Jepang, China dan Korea Selatan di Kejuaraan Sepak Bola E-1, yang dimulai pada hari Jumat mendatang. Demikian seperti dikutip dari Asahi pada Rabu (6/12/2017).

Setelah proses imigrasi yang panjang di bandara internasional Haneda, anggota tim wanita, masing-masing mengenakan jas merah yang serasi, adalah yang pertama disambut dengan hangat oleh orang Korea pro-Pyongyang yang tinggal di Jepang.

Warga Korea bersorak dan melambaikan bendera Korea Utara. Kira-kira setengah jam kemudian, tim pria itu muncul di depan mereka, tersenyum dan melambaikan tangan pada orang-orang yang bersorak-sorai.

Kedatangan tim pria dan wanita Korea Utara terjadi di tengah ketegangan di wilayah ini. Pyongyang, meluncurkan rudal balistik antarbenua yang mendarat di zona ekonomi eksklusif 200 mil laut Jepang, yang menurut para ahli bisa menyerang Washington jika diluncurkan dengan lintasan standar.

Militer AS dan Korea Selatan mengadakan latihan angkatan udara bersama usai uji coba rudal Korea Utara itu. 

Jepang telah melarang warga Korea Utara memasuki negara tersebut sebagai bagian dari sanksi terhadap uji coba nuklir dan rudal Pyongyang.

 


Tim Sepak Bola Korea Utara

Tim sepak bola Korea Utara pernah lolos ke Piala Dunia 2010. Namun, mereka tak memenangkan satu pertandingan pun di babak penyisihan grup.

Setelah kebobolan 12 gol dalam tiga pertandingan, Korea Utara terpaksa balik kanan. Tak hanya terhina oleh kekalahan yang dialami, para pemain dan pelatih tim nasional dikabarkan dipermalukan di sebuah acara publik di Pyongyang.

Tak hanya itu, pelatih tim sepak bola terpaksa berhenti dari pekerjaannya dan ditugaskan kembali ke industri konstruksi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya