Liputan6.com, Jakarta - Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin menegaskan, derajat kerukunan umat beragama di Indonesia masih sangat baik.
Bahkan pada 1990-an, Indonesia jadi role model kerukunan di dunia. Karenanya hal tersebut harus dipertahankan.
Advertisement
"Untuk mewujudkan semua itu, kita terus silahturahmi ke simpul-simpul umat beragama," ujar Din Syamsuddin saat bersilaturahmi ke HKBP Pearaja Tarutung, Taput, Sumut. Di acara tersebut, Din didampingi Ketua Umum Punguan Simbolon Boruna Indonesia (PSBI) yang juga poitisi PDI Perjuangan Effendi MS Simbolon.
Kunjungan ini, kata Din Syamsuddin, dalam rangka bersilahturahmi antara pimpinan umat Kristen Batak Protestan yang bertujuan untuk menguatkan kerukunan antara umat beragama.
Diakuinya, diantara umat beragama yang sering "bermasalah" adalah antara Islam dengan Kristen dan itu terjadi di kelompok minoritas.
Ini disebabkan karena kedua agama tersebut berasal dari rumpun yang sama yakni Ibrahim As yang lewat halus istri Siti Hajar lahir Ismail dan Nabi Muhammad (Islam) dan Siti Sarah melahirkan keturunan Yahudi dan Nasrani.
"Dialog agama tidak melewati kebaktian peribadatan masing-masing agama. Dalam Islam, bagimu agamamu dan bagiku agamaku maka dari itu seyogyanya mari kita menggembirakan perayaan upacara hari besar masing-masing tapi tetapi tidak perlu melewati peribadatan itu," tegas Din Syamsuddin.
Role Model
Anggota DPR RI Komisi I DPR Effendi MS Simbolon mengapresiasi kehadiran Din Syamsuddin. Apalagi,bisa melihat toleransi antara umat beragama dan etnik di Indonesia yang sangat tinggi.
"Sumut ini bisa menjadi role model untuk di Indonesia terkait telorensinya. Dengan adanya dialog ini tentunya akan memberikan kekondusifan, keharmonisan dan nantinya perbedaan tidak akan memecahbelah kan persatuan NKRI," tandasnya.
Saksikan vidio pilihan di bawah ini:
Advertisement