Naik 35 Poin, IHSG Menguat Sendirian di Bursa Asia

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 35,03 poin ke posisi 6.035,50 pada penutupan perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Des 2017, 16:20 WIB
Pengunjung memperhatikan layar indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Indeks harga saham gabungan (IHSG) Kamis, 10 November 2016 naik 36,46 poin atau 0,67 persen ke level 5.450,78. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Aksi beli investor asing di pasar reguler dukung penguatan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (6/12/2017), IHSG naik 35,03 poin atau 0,58 persen ke posisi 6.035,50. Indeks saham LQ45 naik 0,70 persen ke posisi 1.019. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,43 persen.

Ada sebanyak 143 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 201 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 123 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.044,33 dan terendah 6.001,08. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 371.824 kali dengan volume perdagangan 12,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,2 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 69,52 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.536.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham aneka industri naik 1,57 persen, dan memimpin penguatan sektor saham. Disusul sektor saham keuangan menanjak 1,46 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 1,27 persen. Sektor saham infrastruktur tergelincir 0,82 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham BDMN naik 8,25 persen ke posisi Rp 5.575 per saham, saham PPRO menguat 8 persen ke posisi Rp 189 per saham, dan saham LPPF mendaki 3,32 persen ke posisi Rp 10.100 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham ADHI turun 5,19 persen ke posisi Rp 1.735 per saham, saham BUMI tergelincir 5,11 persen ke posisi Rp 260 per saham, dan saham INDY susut 4,44 persen ke posisi Rp 2.580 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 2,14 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 1,42 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,97 persen. Kemudian indeks saham Shanghai turun 0,29 persen, indeks saham Singapura melemah 1,19 persen dan indeks saham Taiwan merosot 1,64 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


IHSG Menguat Tipis di Awal Sesi

Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada perdagangan saham hari ini. Pekan ini, IHSG diperkirakan bergerak positif.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu 6 Desember 2017, IHSG menguat 2,06 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.002,54. Penguatan berlanjut saat pembukaan, IHSG naik 6,38 poin atau 0,09 persen menjadi 6.006,27.

Indeks saham LQ45 juga menguat 0,09 persen ke posisi 1.012,97. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham pembentuk IHSG menguat kecuali sektor konstruksi dan infrastruktur.

Sektor saham barang konsumsi naik 0,38 persen dan menjadi penguatan terbesar, sektor saham manufaktur naik 0,35 persen dan sektor saham industri dasar menguat 0,35 persen juga.

Investor asing pun melakukan aksi beli Rp 12,8 miliar miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.517.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham INCF naik 24,17 persen ke posisi Rp 298, saham VINS menanjak 18 persen ke posisi Rp 236 per saham, dan saham BMSR mendaki 13,69 persen ke posisi Rp 191 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CKRA merosot 7,79 persen ke posisi Rp 71, saham BMAS merosot 5,57 persen ke posisi Rp 328, dan saham SILO turun 4,55 persen ke posisi Rp 10.500 per saham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya