Liputan6.com, Jakarta - Presiden Borneo FC Nabil Husein berkomentar tentang penggunaan marquee player oleh sejumlah klub Liga 1 pada musim lalu. Menurutnya, penggunaan marquee player dari liga-liga top Eropa tidak menjamin peningkatan kualitas sepak bola Indonesia.
Borneo FC adalah salah satu klub yang menggunakan marquee player di Liga 1 2017. Pemain itu adalah Shane Smeltz. Striker asal Selandia Baru itu pernah tampil di PIala Dunia.
Baca Juga
Advertisement
Bersama Borneo FC, Shane hanya tampil 13 kali sebagai starter. Dia menjaringkan lima gol, kalah produktif dari striker lokal Lerby Eliandri yang mengoleksi 16 gol.
"Kalau menurut saya, marquee player ini tidak meninggikan kontes liga kita," kata Nabil kepada wartawan, baru-baru ini.
Jika Shane Smeltz pernah tampil di Piala Dunia 2010, lain halnya dengan marquee player Persib Bandung Michael Essien. Eks gelandang Chelsea, Real Madrid dan AC Milan itu pernah mengangkat trofi Liga Champions musim 2011/2012.
Essien bergabung dengan Persib pada Maret 2017 dengan prediksi nominal kontrak Rp 10 miliar untuk satu musim. Jauh dari ekspektasi, kontribusi pemain Timnas Ghana itu tak mampu mengangkat prestasi Maung Bandung yang terpuruk di posisi 13 klasemen akhir Liga 1.
"Mungkin dengan pemain-pemain yang cukup dikenal di dunia seperti Essien itu bagus. Tapi, tidak semua klub siap mendatangkan pemain sekelas dia," ucap Nabil.
Regulasi
AFC sejak awal menetapkan regulasi penggunaan pemain 3+1 (3 pemain non Asia + 1 pemain Asia). Aturan tersebut dianggap Nabil sudah cukup baik untuk menjaga aroma kompetitif di sepak bola Indonesia.
"Jadi, menurut saya seharusnya dihapuskan saja karena itu tidak merubah apa-apa. Kembali ke 3+1 saja sudah cukup baik," ucap pengusaha muda itu.
Advertisement
Papan Tengah
Pada Liga 1 2017, Borneo FC finis di peringkat kedelapan klasemen akhir. Borneo FC mengantongi 52 poin hasil dari 34 pertandingan.
Untuk kompetisi musim depan, Borneo FC telah merekrut sejumlah pemain baru. Dua pemain anyar yang direkrut adalah Bagus Nirwanto dari PSS Sleman dan Yericho Cristiantoko asal Kalteng Putra.