Liputan6.com, Madrid - Atletico Madrid siap mengulang sejarah. Kecewa menyusul kegagalan lolos babak gugur Liga Champions, Los Colchoneros kini berambisi memenangkan Liga Europa.
Pasukan Diego Simeone tergusur ke Liga Europa karena menempati posisi tiga Grup C. Ini adalah penurunan prestasi mengingat Atletico Madrid sukses masuk final Liga Champions 2013/2014 dan 2014/2016.
Baca Juga
Advertisement
"Ini pengalaman menyakitkan. Kami sukses melangkah jauh pada partisipasi sebelumnya. Sekarang kami hanya bertahan di grup," kata kiper Jan Oblak, dilansir Football Espana.
"Kami tidak senang. Liga Europa bukanlah target kami. Tapi kami akan berusaha memenangkannya."
Terakhir kali Atletico Madrid terhenti di fase grup Liga Champions terjadi pada 2009/2010. Ketika itu mereka kalah bersaing melawan Chelsea dan Porto. Namun, Los Colchoneros kemudian menjuarai Liga Europa dengan menumbangkan Fulham di final.
Gagal Tandingi Chelsea dan AS Roma
Pada 2016/2017, Atletico Madrid tidak mampu menandingi AS Roma dan Chelsea. Mereka bahkan tidak mampu mengalahkan tim terlemah, Qarabag, asal Azerbaijan. Dalam dua pertemuan, mereka bermain 0-0 dan 1-1.
Hasil tersebut membuat mereka dalam posisi sulit pada laga terakhir melawan Chelsea, Selasa (5/12/2017) atau Rabu (6/12/2017) WIB. Butuh kemenangan, dengan AS Roma gagal menumbangkan Qarabag, Antoine Griezmann dan kawan-kawan ditahan The Blues 1-1. Sedangkan AS Roma menumbangkan Qarabag 1-0.
Advertisement
Tampin Inkonsisten
Oblak menyebut inkonsistensi sebagai alasan. Dia melihat kenerja tim pada beberapa pertandingan di bawah standar.
"Tidak hanya itu, kami juga sering dijauhi keberuntungan. Sekarang kami harus menatap ke depan," ungkap kiper asal Slovenia tersebut.