Terkuak, Keberadaan Black Hole Tertua dan Terjauh di Semesta

Ilmuwan menemukan keberadaan lubang hitam raksasa yang berjarak 13 miliar juta cahaya dari Bumi dan bermassa 800 juta kali dari Matahari.

oleh Citra Dewi diperbarui 08 Des 2017, 02:25 WIB
Ilustrasi lubang hitam raksasa atau supermassive black hole yang berjarak 13 miliar tahun cahaya dari Bumi (Robin Dienel/Carnegie Institution for Science)

Liputan6.com, Washington, DC - Astronom menemukan lubang hitam raksasa atau supermassive black hole yang terjauh dan tertua -- sejauh yang pernah tercatat oleh para ilmuwan.

Dikutip dari BBC, Kamis (7/12/2017), lubang hitam tersebut berjarak 13 miliar tahun cahaya dari Bumi. Ia memiliki massa 800 juta kali lebih berat dari Matahari kita dan berkembang ke ukuran raksasa dalam waktu yang sangat singkat.

Lubang hitam yang lahir pada awal terbentuknya alam semesta itu saat ini 'sibuk' melahap materi-materi yang ada di sekelilingnya. Materi seperti gas jatuh yang jatuh ke lubang tersebut akan membentuk materi yang sangat panas dan dikenal dengan piringan akresi.

Seperti dimuat dalam USA Today, black hole tersebut terletak di quasar, di mana cahaya yang terlihat ilmuwan berasal saat alam semesta baru berumur 5 persen dari usianya yang sekarang -- sekitar 690 juta tahun setelah Big Bang.

"Quasar adalah salah satu obyek paling terang dan jauh yang diketahui dan sangat penting untuk memahami alam semesta awal," ujar rekan penulis Bram Venemans dari Max Planck Institute for Astronomy di Jerman.

"Membentuk massa itu (800 kali dari massa Matahari) dengan waktu kurang dari 690 juta tahun menjadi tantangan bagi teori pertumbuhan lubang hitam raksasa," ujar rekan penulis dari Carnegie Institution for Science, Eduardo Bañados.

Penulis studi lain dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengatakan bahwa penemuan black hole itu sangat membingungkan.

"Inilah satu-satunya obyek yang telah kita amati pada era ini. Massanya sangat besar, namun alam semesta saat itu masih terlalu muda sehingga seharusnya benda itu belum terbentuk," ujar Robert Simcoe seperti dimuat.

"Alam semesta belum cukup tua untuk membuat lubang hitam yang besar. Ini sangat membingungkan," imbuh dia.

 


Memecahkan Rekor Baru

Para ilmuwan pun tak menutup kemungkinan bahwa akan ada black hole yang berusia lebih tua dibanding yang baru  ditemukan.

"Ini merupakan penemuan yang sangat menarik," ujar rekan peneliti dari Jet Propulsion Laboratory NASA, Daniel Stern.

"Dengan fasilitas yang terus berkembang, kita memperkirakan akan ada banyak penemuan menarik soal benda-benda dari awal alam semesta dalam beberapa tahun ke depan," imbuh Stern.

Sebelum black hole itu ditemukan, lubang hitam terjauh yang pernah ditemukan berjarak 800 juta cahaya.

"Terlepas dari pencarian yang ekstensif, dibutuhkan lebih dari setengah dekase untuk melihat sekilas tentang sejarah awal terbentuknya alam semesta," ujar Bañados.

Penemuan lubang hitam raksasa yang berasal dari awal alam semesta itu memberi petunjuk tentang betapa 'sibuknya' alam semesta kala masih muda.

"Temuan ini menunjukkan bahwa sebuah proses jelas ada di alam semesta muda untuk membuat monster ini," ujar Bañados. "Proses apa itu? Nah, itu akan membuat para ahli teori sangat sibuk."

Penemuan tak terduga itu didasarkan pada data yang dikumpulkan dari observatorium di seluruh dunia, termasuk data dari Gemini North Observatory di Hawaii dan teleskop antariksa NASA Wide-field Infrared Survey Explorer (Wise).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya