Langka, Bos Apple, Xiaomi dan Google Tampil Sepanggung

Apa yang terjadi jika CEO Apple, Xiaomi, dan Google dipertemukan dalam satu acara besar?

oleh Jeko I. R. diperbarui 07 Des 2017, 12:20 WIB
CEO Apple Tim Cook di World Internet Forum. (Foto: The Verge)

Liputan6.com, Beijing - Apa yang terjadi jika para petinggi perusahaan teknologi besar berkumpul dalam satu panggung? Mungkin kesempatan ini tergolong langka mengingat mereka sangat jarang "bertatap muka" di depan publik.

Ya, para orang nomor satu di perusahaan teknologi ini tak lain adalah CEO Apple Tim Cook, CEO Google Sundar Pichai, dan CEO Xiaomi Lei Jun. Ketiganya menjadi tamu dalam sebuah konferensi bernama World Internet Conference di Tiongkok.

Untuk informasi, konferensi tahunan tersebut dihelat untuk mempromosikan jaringan internet Tiongkok. Uniknya, konferensi ini justru pertama kalinya didatangi jajaran eksekutif dari Silicon Valley, Amerika Serikat (AS).

Meski satu panggung, Cook nyatanya memiliki jadwal pidato yang berbeda dengan Pichai dan Jun. Cook memiliki jadwal pidato sendiri, sedangkan Pichai dan Jun memiliki jadwal diskusi panel bersama petinggi perusahaan teknologi.

Dalam pidatonya, Cook mengungkap pengembang aplikasi iOS meraup pemasukan sebesar US$ 16,9 miliar dari App Store di wilayah Tiongkok. Jumlah tersebut ditafsir sekitar seperempat dari pemasukan secara global.

"Kami rasa visi Apple sejalan dengan tema konferensi ini, yakni mengembangkan ekonomi digital demi era keterbukaan," ujar Cook, sebagaimana dilansir The Verge, Kamis (7/12/2017).

Sayangnya, Cook menilai aplikasi VPN (Virtual Private Network) justru tidak diperkenankan ada di dalam App Store iOS wilayah Tiongkok. Seperti diketahui, aplikasi VPN membantu pengguna mengakses situs web atau aplikasi lain yang sudah diblokir di Tiongkok.


Kontribusi Bisnis Google untuk Tiongkok

CEO Google Sundar Pichai dan CEO Xiaomi Lei Jun dalam panggung World Internet Conference. (Foto: The Verge)

Beranjak ke sesi diskusi panel Pichai dan Jun, Pichai mengaku kontribusi bisnis Google nyatanya masih sangat relevan dengan Tiongkok.

Padahal, raksasa teknologi ini sudah meninggalkan Tiongkok sejak 2010 karena situs mesin pencari dan YouTube sudah diblokir.

Adapun kontribusi yang setidaknya dilakukan Google untuk Tiongkok hingga saat ini adalah membantu pertumbuhan perusahaan, unit bisnis kecil, dan menengah Tiongkok dengan beberapa produknya, termasuk Android.

"Kami sudah melakukan banyak hal. Salah satunya adalah membantu bisnis kecil dan menengah di Tiongkok dengan mendapat keuntungan membawa produknya ke negara-negara di luar Tiongkok," ujar Pichai.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya