Liputan6.com, Los Angeles - Laporan forensik Chester Bennington terkuak ke publik lewat sebuah artikel yang dipublikasikan oleh TMZ, baru-baru ini. Dari laporan ini, terungkap bahwa Chester Bennington bunuh diri usai konsumsi minuman beralkohol.
Dilansir dari People, Kamis (7/12/2017), dalam laporan yang dikeluarkan Kantor Forensik Wilayah Los Angeles, ditemukan sejumlah kecil alkohol dalam darah Chester Bennington.
Baca Juga
Advertisement
Ini cocok dengan temuan kepolisian di lokasi tewasnya sang vokalis Linkin Park, yakni gelas bir, satu botol kosong bir Stella Artois, dan obat Zolpidem. Terdapat pula sebuah buku catatan di dekat jenazah Chester, tapi tak ada pesan kematian di dalamnya.
Ditemukan pula kandungan MDMA atau ekstasi dalam darah Chester Bennington. Namun dalam dua pemeriksaan lanjutan terhadap urine Chester, disimpulkan bahwa pelantun "Faint" ini tidak berada di bawah pengaruh obat-obatan ini saat ia meninggal dunia.
Bukan Kali Pertama
Dilansir dari Rolling Stones, TMZ juga menyebutkan bahwa ini bukan pertama kalinya Chester Bennington mencoba bunuh diri setelah minum minuman beralkohol.
Pada 2006, Chester Bennington pernah meninggalkan rumah dengan pistol setelah menenggak minuman keras dalam jumlah besar.
Semasa hidup, Chester Bennington disebutkan memang memiliki sejarah sebagai seorang alkoholik, yang menderita depresi dan punya keinginan untuk bunuh diri. Laporan forensik ini menyimpulkan bahwa Chester Bennington memperlihatkan karateristik yang muncul dalam kasus gantung diri pada umumnya.
Seperti diketahui, Chester Bennington ditemukan tidak bernyawa di kediamannya di California, pada 20 Juli 2017. Setelah sembilan hari, Chester Bennington akhirnya dibaringkan di peristirahatan terakhirnya, yaitu di South Coast Botanic Garden, Rancho Palos Verdes, California, pada Sabtu, 29 Juli 2017.
Advertisement