Liputan6.com, Amman - Usai pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amman, Yordania, merilis imbauan penundaan kunjungan ke Palestina.
"Menyikapi perkembangan situasi keamanan yang sedang terjadi di Palestina saat ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amman mengimbau kepada seluruh Warga Negara Indonesia yang berencana melakukan kunjungan ke Palestina untuk sementara waktu menunda kunjungannya hingga situasi di Palestina kembali normal," demikian imbauan KBRI Amman yang diterima Liputan6.com pada Jumat (8/12/2017).
"Bagi WNI yang berada di Palestina, kiranya dapat segera keluar dari wilayah Palestina pada kesempatan pertama, guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan."
Tensi tinggi diprediksi akan terjadi menyusul pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Di Tepi Barat dan Gaza, aksi protes berujung bentrokan dilaporkan pecah antara pemuda Palestina dengan militer Israel.
Sebelumnya, pihak KBRI Amman -- yang wilayah yurisdiksinya mencakup Palestina -- telah menyampaikan imbauan informal kepada calon turis WNI agar menghindari kunjungan ke Yerusalem untuk beberapa waktu ke depan.
Baca Juga
Advertisement
"Secara informal, kami sudah menginfokan kepada calon rombongan turis untuk menghindari kunjungan ke Yerusalem mulai pekan depan, di atas tanggal 10 Desember, guna mengantisipasi tanggal 13 Desember nanti," kata Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Amman Nico Adam kepada Liputan6.com melalui pesan singkat pada Rabu 6 Desember 2017.
Ketika ditanya mengenai situasi di Yerusalem, Nico mengatakan bahwa pihak KBRI Amman tengah melakukan koordinasi dan pemantauan terkait kondisi di kota yang dalam bahasa Arab bernama Al Quds Al Sharif tersebut.
Israel Berterima Kasih pada Trump
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena secara resmi telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negaranya.
Didampingi Wakil Presiden Mike Pence, Trump mengumumkan pengakuan atas Yerusalem tersebut di Diplomatic Reception Room, Gedung Putih, pada Rabu waktu Washington.
"Terima kasih Presiden Trump atas keputusan bersejarah hari ini untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Umat dan negara Yahudi akan selalu mensyukurinya," ungkap PM Netanyahu seperti dikutip dari independent.co.uk.
"Langkah ini mencerminkan komitmen Presiden (Trump) atas sebuah kebenaran kuno namun abadi, untuk memenuhi janjinya dan untuk memajukan perdamaian."
"Tidak ada perdamaian yang tidak memasukkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel," tegas Netanyahu.
Advertisement