Liputan6.com, New York - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu resmi menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan Trump menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk pemimpin negara, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan masyarakat internasional.
Tak terkecuali supermodel ternama Bella Hadid. Dara berusia 21 tahun ini mengecap pengakuan Trump tersebut tak masuk akal, tak adil, dan sepihak.
Advertisement
Melalui akun Instagram pribadinya, Bella Hadid mengutuk keras keputusan Trump. Ia mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan Kubah Shakhrah, sebuah bangunan persegi delapan berkubah emas yang terletak di tengah kompleks Masjid Al Aqsha.
Unggahannya itu jelas menunjukkan kalau dia ingin menuangkan isi hatinya mengenai hal yang berkaitan dengan gambar itu, Yerusalem dan Palestina.
Dalam postingannya, dia mengaku bahwa kabar tersebut membuatnya menangis karena memikirkan orang-orang Palestina dan keluarganya sendiri.
Di akun Instagram @bellahadid, Kamis pagi 7 Desember 2017, model Victoria's Secret ini menilai keputusan Trump telah menyeret dunia dalam kemunduran. Alhasil, seluruh orang akan semakin sulit hidup damai. Berikut status Bella Hadid tersebut, seperti dikutip dari Daily Mail pada Jumat (8/12/2017)
"Saya menantikan momen tepat untuk menuliskannya ke dalam kalimat yang sempurna, tapi saya sadar, tak ada kesempurnaan untuk ketidakadilan.
Hari yang penuh duka. Saya menangis melihat pemberitaan tersebut dan karena menyaksikan kepedihan orang-orang Palestina.
Ada kesedihan di raut wajah ayah saya, sepupu, dan keluarga dari Palestina, yang membuatku semakin susah untuk menulis.
Yerusalem adalah rumah bagi semua agama. Saya rasa, kejadian ini membuat kita mundur 5 langkah sehingga akan semakin sulit hidup dalam kedamaian. PERLAKUAN terhadap orang-orang Palestina amatlah tak adil, sepihak, dan tak bisa ditolerir. Saya bersama Palestina."
Dia kemudian mengutip ucapan temannya yang ia anggap sebagai 'saudara perempuan Palestinanya', DJ duo Simi Haze.
"Palestina, sebuah negara di mana umat Islam, Kristen dan, Yahudi hidup berdampingan selama berabad-abad, telah berjuang untuk mendapat pengakuan sejak dimulainya pendudukan Israel pada tahun 1948, dan keputusan Trump tersebut semakin menghina dan mencederai Palestina -- seolah-olah itu adalah pemberiannya.
Ini adalah pelanggaran hukum internasional dan kemunduran besar bagi harapan perdamaian. Dalam pidatonya kemarin, ia (Trump) tidak pernah menyebut Palestina, seolah-olah Palestina tidak pernah ada.
Yerusalem akan terus menjadi ibu kota Palestina. Mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel membuat orang-orang Palestina pupus harapan untuk mendapatkan kemerdekaan bagi negara mereka sendiri."
Ayah Bella Hadid, Mohamed Hadid, juga menyampaikan rasa dukanya di akun Instagramnya. Meski telah tinggal di Los Angeles, menjadi bos, dan telah berpenghasilan US$200 juta per bulan, ia tetap menentang Trump meski keduanya sama-sama bergelut di dunia bisnis.
"Hari paling memilukan dalam hidup saya sebagai orang Amerika keturunan Palestina..dan tentunya bagi saudara-saudara sebangsa dan setanah air, yang pernah merasakan pendudukan Israel di tanah nenek moyang.
Kini Presiden Trump telah merenggut tanah suci Yerusalem hanya dengan seulas tinta sederhana, memberikannya kepada Israel, dan menjadikannya ibu kota mereka ... ini bukan seperti kesepakatan pembelian real estate .. yang lebih buruk lagi adalah seluruh pemimpin Arab menjual kita .. tak tau malu, tak punya hati, tak punya perasaan.
Perilaku mereka menjijikan. Tanah Palestina seharusnya untuk orang Palestina."
Mohamed Hadid juga mengunggah sebuah surat yang ditujukan kepada Trump. Surat itu ditulis oleh Kepala Gereja Lokal di Yerusalem, berisi permohonan agar Trump mempertimbangkan kembali status Yerusalem.
Bangga Menjadi Seorang Muslim
Sebelumnya, untuk pertama kalinya, kepada majalah Porter, super model Bella Hadid bicara tentang keyakinan yang dianutnya. Perempuan berdarah Palestina-Belanda itu juga secara terbuka menceritakan tentang sosok sang ayah yang merupakan seorang pengungsi.
"Dia seorang yang religius dan selalu mengajak kami salat bersama. Saya bangga menjadi seorang muslim," ujar perempuan berusia 20 tahun kepada Porter seperti dikutip Al Araby, Rabu 5 April lalu.
Bella terlahir dari pasangan Mohamed Hadid, seorang pengusaha real estate dan Yolanda, bintang reality TV. Ia memiliki seorang saudara perempuan bernama, Gigi Hadid, dan saudara laki-laki, Anwar.
Ayahnya, terlahir di Nazareth dan pernah tinggal di Suriah serta Lebanon sebelum akhirnya tiba di AS.
Bella dan Gigi ikut berunjuk rasa di New York pada Maret 2017 lalu untuk menentang kebijakan anti-imigran Donald Trump. Bersama dengan ibu dan teman-temannya mereka mengusung tulisan 'We are all humans'. Bagi Bella, itu menyangkut urusan personal.
"Ayahku adalah pengungsi saat pertama datang ke Amerika," kata dia.
Ia menegaskan bahwa latar belakangnya yang beragam mengajarkannya bahwa setiap orang berhak dihargai dan mendapat kebaikan.
"Kita tidak boleh memperlakukan orang seakan mereka tidak layak mendapat kebaikan gara-gara masalah etnis. Itu tidak benar. Dan pesan untuk selalu berbuat baik pada sesama sangat penting bagiku."
Advertisement