Liputan6.com, Kebumen - Usianya sudah 80 tahun dan jalan pikirannya mulai pikun, tapi bukan halangan bagi kakek ini untuk berjuang mencari nafkah bagi keluarga dengan membuat tampah.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Jumat (8/12/2017), setiap sore Kakek Marsidi dengan kelincahan dan ketelatenan membuat anyaman bambu dan kerangka untuk dijadikan tampah. Walau usia senja dan memiliki keterbatasan daya ingat, tapi kakek Marsidi tetap bisa membuat tampah dengan baik.
Advertisement
Kakek Marsidi tinggal bersama istri dan dua anaknya di Desa Banjarwinangun, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah.
Sang istri yang bekerja sebagai buruh genteng sesekali membantu Kakek Marsidi membuat anyaman bambu.
Dalam dua minggu, Kakek Marsidi biasanya bisa menyelesaikan 12 tampah yang siap dijual.
Usia menginjak 80 tahun tak menyurutkan langkah Marsidi mencari nafkah menjual tampah dan kerajinan bambu buatannya.
Dengan menuntun sepeda dari rumahnya yang berjarak 10 kilometer ke Pasar Kebumen, Kakek Marsidi masih semangat untuk berusaha. Satu tampah buatan Kakek Marsidi dihargai Rp 15 ribu.
Banyak orang yang salut dengan kegigihan Kakek Marsidi menafkahi keluarganya. Rupiah demi rupiah Kakek Marsidi kumpulkan untuk membeli kebutuhan pokok keluarga.
Tampah adalah bukti pantang menyerah dan cinta Kakek Marsidi pada keluarga.