Bareskrim Polri Usut Kelangkaan Gas 3 Kg

Kelangkaan gas 3 kilogram di sejumlah daerah beberapa hari terakhir menjadi perhatian pihak Bareskrim Polri.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 08 Des 2017, 15:22 WIB
Kelangkaan gas 3 kilogram hampir merata terjadi di Kota dan Kabupaten Bogor. Kelangkaan yang sudah terjadi sepekan terakhir ini membuat masyarakat menjerit tidak bisa memasak. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Kelangkaan gas 3 kilogram di sejumlah daerah beberapa hari terakhir menjadi perhatian pihak Bareskrim Polri.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya mengatakan, pihaknya akan mengidentifikasi apakah ada penyimpangan dalam kelangkaan gas 3 kilogram di masyarakat.

"Kami akan koordinasi dengan stakeholder lain, dan kami akan identifikasi penyimpangannya seperti apa, hal apa yang sehingga membuat kelangkaan," kata Agung di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Menurut Agung, kelangkaan gas 3 kilogram bisa mengakibatkan inflasi dan mempengaruhi harga produk lainnya di pasaran.

Oleh sebab itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder lainnya untuk menindaklanjuti penyebab dari kelangkaan gas 3 kilogram.

"Kami tentu bekerja sama dengan stakeholder, semua termasuk pengelolan itu," ucap Agung.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:


Salah Sasaran

PT Pertamina, menemukan ada beberapa penyebab terjadinya kelangkaan elpiji 3 kilogram (kg) di pasaran. Salah satunya, penyerapan elpiji 3 kg yang tak sesuai peruntukan bagi warga miskin.

"Tingginya permintaan LPG 3 kg bersubsidi ini ditengarai akibat penggunaan yang tidak sesuai peruntukannya. Hal ini diperkuat temuan LPG 3 kg bersubsidi digunakan pengusaha rumah makan, laundry, genset, dan rumah tangga mampu," ujar VP Corporate Communication, Adiatma Sardjito dalam keterangannya, Jumat (8/12/2017).

Berdasarkan data penyaluran harian LPG 3 kg bersubsidi, hingga akhir November 2017 lalu, realisasi penyaluran mencapai 5,750 juta MT, atau 93 persen dari kuota yang ditetapkan pada APBN-P 2017 sebesar 6,199 juta MT.

"Sampai dengan akhir Desember 2017, penyaluran LPG 3 kg bersubsidi diperkirakan akan melebihi kuota sekitar 1,6 persen di atas kuota APBN-P 2017 tersebut," tambah Adiatma.

Dia mengaku, Pertamina bersama Pemda dan Hiswana Migas, melakukan upaya pengamanan ketersediaan elpiji 3 kg bersubsidi pada periode awal Desember 2017.

Upaya tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasokan gas elpiji 3 kg bersubsidi di masyarakat dengan melakukan pemeriksaan lapangan, operasi pasar, dan penambahan pasokan di sejumlah titik yang diduga terjadi kelangkaan pada periode awal Desember 2017.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya