Kaleidoskop Otomotif 2017: Bangkitnya Mobil Cina

Tahun 2017 merupakan momen bersejarah bagi mobil Cina, dua merek menunjukkan keseriusannya untuk melakukan penetrasi pasar di Indonesia.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 13 Des 2017, 07:10 WIB
Wuling Confero S menjadi model pertama yang diproduksi di pabrik Cikarang, Jawa Barat. (Amal/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Keadaan industri otomotif di tahun 2017 diwarnai oleh beragam produk baru. Bukan saja mobil Jepang, mobil Cina mulai merangsek pasar nasional. Salah satunya yang sudah sering terdengar namanya, yaitu Wuling. PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors) secara resmi menjadi anggota dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) sejak September 2016.

PT SGMW Motor Indonesia sendiri merupakan kolaborasi dari tiga pemegang saham utama, yaitu SAIC, General Motors, dan Guangxi Automobile. Tidak tanggung-tanggung, PT SGMW Motor Indonesia menggelontorkan investasi senilai USD 700 juta untuk pabrik yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

Pabrik dengan kapasitas produksi 120.000 unit per tahun tersebut diresmikan pada 11 Juli 2017, setelah sebelumnya proses groundbreaking dilakukan pada 20 Agustus 2015.

Gebrakan Wuling Motors

Wuling Motors meluncurkan harga resmi dari LMPV Wuling Confero di Senayan City, Jakarta, awal Agustus 2017. Terdapat tiga varian yang ditawarkan, yaitu Confero dibanderol Rp 128,8 juta, Confero S C type seharga Rp 150,9 juta, dan Confero S L type senilai Rp 162,9 juta (on the road Jakarta). Dengan banderol harga tersebut, harga Confero bersenggolan dengan LCGC 7-seaters seperti duet Calya dan Sigra dan juga kelas LMPV seperti Xenia.

Foto dok. Liputan6.com

Bagaimana performa penjualannya? Berdasarkan data wholesales Gaikindo, selama September 2017, Wuling Confero terjual sebanyak 1.391 unit. Di saat yang sama, 'kompetitor' yang terlihat terancam memiliki performa yang lebih baik. Toyota Avanza terjual 8.083 unit, Toyota Calya terjual sebanyak 5.174 unit, Daihatsu Sigra terjual 3.878 unit, dan Daihatsu Xenia terjual 3.115 unit.

Dari segi penjualan mobil Cina pada September 2017, Wuling Motors dengan Conferonya berada di peringkat ke-8 dengan penjualan 1.391 unit, berhasil mengalahkan Nissan (penjualan 1.173 unit) dan Datsun (penjualan 903 unit). Sayangnya, pada Oktober 2017, penjualan Wuling Confero menurun, dengan angka penjualan 903 unit.


Sokon

Glory 580 merupakan kendaraan penumpang pertama dari Sokon.(Herdi/Liputan6.com)

Bangkitnya mobil Tiongkok tidak saja ditandai dengan keseriusan Wuling Motors di Indonesia. PT Sokonindo Automobile (Sokonindo) APM merek Sokon baru-baru ini meresmikan pabrik barunya di kawasan industri Modern Cikande, Serang, Banten, Selasa (28/11/2017).

Berdiri di atas lahan 20 hektar, kapasitas produksi per tahun mencapai 50.000 unit. Mobil yang diproduksinya bukan hanya untuk pasar domestik saja, Sokon juga menargetkan untuk ekspor ke sejumlah wilayah.

Sokon mengklaim, pabrik tersebut dapat menyerap lapangan kerja hingga 2.000 orang. Angka tersebut belum termasuk tenaga kerja yang berhubungan dengan mata rantai dan distribusi yang mencapai 5.000 tenaga kerja.

SUV Murah Berlimpah Fitur

Jika Wuling Motors memutuskan untuk bermain di segmen LMPV dengan harga Rp 128,8 - 165,9 juta. Maka Sokon memutuskan untuk bermain di kelas SUV dengan harga prediksi Rp 300-350 juta dengan Glory 580. SUV yang akan diluncurkan Februari 2018 mendatang akan berhadapan dengan Honda CR-V, Nissan X-Trail, maupun Mazda CX-5.

Meskipun harganya tergolong lebih murah, bahkan mendekati LSUV. Dari segi mesin maupun fitur-fitur yang disematkan tergolong mumpuni. Sokon 580 ditawarkan dengan mesin 1,8 liter naturally aspirated dan 1,5 liter turbocharger.

Foto dok. Liputan6.com

Untuk urusan keselamatan, Sokon Glory 580 disemati dengan empat buah airbags yang terletak di depan dan samping baris pertama. Sistem pengeremannya sudah dilengkapi ABS maupun EBD dipadu dengan electric stability program dan electronic brake assist (EBA). Keamanan bodinya diklaim memenuhi standar bintang lima. Uniknya, terdapat alat perekam yang bisa digunakan sebagai barang bukti jika terjadi hal tidak diinginkan dan juga tyre pressure monitoring system (TPMS).

 

 


Kualitas Mobil Cina Murahan?

Sokon Glory 580 sedang dilakukan pengujian oleh seorang karyawan sebelum dipasarkan. (Herdi Muhardi)

Menanggapi stigma kualitas mobil China yang kerap dipandang sebelah mata, Alexander Barus, CO-CEO PT Sokonindo Automobile, mengatakan," Begini, sekarang dia (orang yang anggap rendah mobil Tiongkok) bicara kapan? Kalau bicara tahun 1950-an, Jepang juga kualitasnya tidak bagus. Jadi kalau sekarang ini di Cina itu kualitas mulai dari kelas 3, 2 atau 1 itu ada."

Alex juga menyatakan, bahwa pembuatan dan perakitan kendaraan Sokon di Indonesia memiliki kualitas international. Artinya, mobil yang dibuat harus memiliki standar global. Dan setiap mobil yang keluar dari pabrik Sokonindo, Serang, Banten, telah memenuhi standar kualitas atau quality control (qc) dari Jepang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya