Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) telah mempersiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi musim hujan yang dapat mengganggu sistem kelistrikan.
Manajer Komunikasi, Hukum, dan Administrasi PLN Distribusi Jakarta Raya Aries Dwianto mengatakan, PLN telah melakukan antisipasi jika terjadi hujan dengan curah tinggi sehingga mengakibatkan banjir dan mengganggu sistem kelistrikan.
Antisipasi yang dilakukan adalah peninggian 113 instalasi PLN yang berupa Gardu Induk (GI) dan Gardu Distribusi (GD) hingga akhir November 2017.
Baca Juga
Advertisement
"Peninggian instalasi PLN ini salah satu langkah antisipasi banjir dan untuk mengamankan Aset PLN agar tidak terendam banjir," kata Aries, di Jakarta, Jumat (8/12/2017).
Aries mengungkapkan, peninggian gardu distribusi dilakukan agar instalasi listrik, di gardu distribusi tidak terendam air dan terjadi kerusakan saat terjadi banjir, sehingga gardu distribusi tersebut dapat tetap beroperasi melayani pelanggan.
"Peninggian gardu distribusi ini bervariasi tergantung kebutuhan lokasi," tuturnya.
Menurut Aries, setiap tahun PLN Disjaya membentuk Tim Penanggulangan Banjir sebagai kesiapan dan kesiagaan menghadapi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana banjir di Jakarta.
Selain kesiapan pasukan, PLN Disjaya membangun pusat komando penanggulangan akibat bemcana banjir yang dinamakan Disaster Recovery Center (DRC).
Pusat komando ini akan memantau kondisi sistem kelistrikan yang didalamnya meliputi pusat data daerah beserta Instalasi PLN yang rawan banjir, pemantauan daerah yang mengalami pemadaman akibat banjir hingga pemulihan pasokan listriknya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pasukan reaksi cepat
PLN Disjaya juga memiliki Pasukan Khusus Respon Cepat melayani segala macam keluhan dan gangguan. Pasukan yang dinamakan Detasemen Layanan Khusus 123 (DenYanSus 123) ini juga siap siaga 24 jam untuk mengantisipasi kemungkinan bencana banjir.
DenYanSus memilki dua posko yaitu di PLN Area Cengkareng, untuk melayanai bagian barat ibukota, dan PLN Area Cempaka PUtih yang memantau wilayah timur ibukota.
Pasukan ini juga dilengkapi dengan perahu karet untuk menembus wilayah yang terendam banjir, Unit Kabel Bergerak (UKB), Unit Gardu BErgerak (UGB), Unit Diesel Bergerak (UDB) dan Crane untuk proses percepatan pemulihan pasokan listrik.
Antisipasi selanjutnya adalah kehandalan pasokan listrik untuk menunjang rumah-rumah pompa utama yang dibangun Pemerintah DKI Jakarta agar beroperasi optimal, seperti di gedung pompa Cideng, Waduk Pluit, rumah pompa Pasar Ikan, dan pompa air Ancol Barat Martadinata, pompa lodan, dan waduk Setiabudi.
"Kehandalan pasokan jaringan listrik Rumah-rumah Pompa ini sekarang diperkuat dengan pemasangan Automatic Change Over (ACO) di gardu distribusi dalam jaringan listrik tersebut. ACO ini berfungsi untuk penggantian pasokan daya listrik secara otomatis jika pasokan utama mengalami gangguan saat terkena banjir sehingga air tidak dapat mengalir sampai ke gardu distribusi tersebut," tutup Aries.
Advertisement