Manajer Bhayangkara FC Serahkan Masalah TMS ke PSSI

Bhayangkara FC dan Persebaya tak berwenang menyelesaikan masalah ini

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2017, 06:24 WIB
Pemain Bhayangkara FC merayakan keberhasilan meraih gelar juara Liga 1 2017 di Stadion Patriot Bekasi, Sabtu (12/11/2017). Bhayangkara kalah 1-2 lawan Persija. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Jakarta Manajer Bhayangkara FC, Sumardji, memberikan keterangan soal akun Transfer Matching System (TMS) BFC, yang sebelumnya masih memakai nama Persebaya. Menurut dia, semua masalah ini tanggung jawab PSSI, yang menaungi PT Liga Indonesia Baru (PT. LIB).

Sumardji mengatakan, sebenarnya hal ini bukan masalah serius yang oleh beberapa pihak dibesar-besarkan. Apa lagi Bhayangkara FC dengan Persebaya sendiri tidak berkompeten menyelesaikan masalah ini.

Sumardji, menyerahkan sepenuhnya persoalan ini ke PT. LIB dan PSSI. Pasalnya, yang berhak menyelesaikan hanya induk organisasi yang menaungi sepakbola nasional.

"Ini kan bukan masalah besar, cukup mudah diselesaikan. Bhayangkara FC dan Persebaya hanya peserta. Jadi masalah ini cuma dari PSSI, bukan dari tim kami," ujar Sumardji pada Liputan6.com

Sebelumnya, TMS Bhayangkara FC yang terdaftar di FIFA memakai nama Persebaya. Dan, saat itu Persebaya dengan BFC tidak dalam satu liga yang sama.

Bhayangkara FC berlaga di Liga 1 dan berhasil menjuarai turnamen ini. Sementara, Persebaya berada di liga 2.


Promosi

Presiden Persebaya (depan kiri), Azrul Ananda saat memegang trofi juara Liga 2

Sebelumnya, kedua pihak yang berbeda liga ini tak mempermasalahkan persoalan tersebut. Itu karena Persebaya masih berada di Liga 2, yang tidak diperkenankan memakai pemain asing dan sebaliknya.

"Permasalahan ini keluar, waktu Persebaya mampu promosi ke Liga 1 dengan menjuarai Liga 2 2017. Sebelumnya TMS tidak menjadi masalah, khususnya untuk Bhayangkara FC," imbuhnya.


Pemain Asing

Karier sepak bola Irfan Jaya bermula dari Sekolah Sepak Bola Butta Toa Raya yang terletak di Bantaeng, Sulawesi Selatan. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pria yang akrab disapa Pak Mardji ini, sudah berkomunikasi dengan PSSI soal TMS. Ia berkeinginan untuk PSSI segera menyelesaikan hal ini.

"Saya sudah berkomunikasi dengan PSSI, langsung ke Wakil Ketua PSSI, Joko Driyono, agar segera menyelesaikan permasalahan TMS. TMS kan cuma untuk pembelian pemain asing saja, tidak lebih," ungkapnya.

Sumardji kembali menjelaskan, bahwa dirinya dan Bhayangkara FC tak mempunyai niatan aneh-aneh, hanya ingin berkompetisi serta berprestasi disepakbola.

"Saya cuma ingin berprestasi. Bisa dilihat ada beberapa pemain Bhayangkara FC di Timnas Indonesia. Jadi saya dengan Bhayangkara FC tidak mungkin ingin main politik, cuma prestasi saja," pungkasnya dengan tegas. (Dimas Angga P)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya