Kunjungi SD di Bekas Kandang Kerbau, Apa Kata KPAI?

KPAI menyebut masyarakat yang menempati SD di bekas kandang kerbau sudah terbiasa, tapi...

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 09 Des 2017, 13:03 WIB
KPAI menyebut masyarakat yang menempati SD di bekas kandang kerbau sudah terbiasa. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai SDN Sadah yang berdiri di atas bekas kandang kerbau dengan bangunan dari tripleks sangatlah tidak manusiawi.

"Lapangan, kantin tak layak. Perpustakaan pun tidak ada," kata Retno Listyarti, Komisioner KPAI, saat mengunjungi SDN Sadah yang berlokasi di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, Kamis, 7 Desember 2017.

Dari enam ruang kelas, hanya satu yang masih terlihat bagus dan itu pun hanya untuk siswa kelas VI. "Ruang kepala sekolah juga tidak layak, ya. Karena ruangannya sempit," ucapnya.

Retno menjelaskan, selama empat bulan dirinya menjabat sebagai komisioner KPAI, SDN Sadah menjadi lokasi pendidikan terburuk yang pernah dilihatnya di seluruh Indonesia.

Selain berdinding tripleks, atapnya pun dari asbes yang membuat siswa dan tenaga pengajarnya kepanasan dan pengap saat belajar mengajar di siang hari. Ditambah, banyak kandang ayam dan bebek di sekeliling sekolah berstatus negeri yang kewenangannya berada di Kabupaten Serang itu.

"Kalau masyarakat enggak merasakan. Sudah biasa. Kita yang baru ke sini, terasa banget," ujarnya.

Seharusnya, Pemkab Serang di bawah kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah harus secepat mungkin memperbaikinya.

Sementara, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dalam akun resmi Instagram @pemprov_banten, meminta perdebatan opini tentang SDN Sadah dihentikan. Ia pun meminta semua pihak untuk memikirkan pembangunan pendidikan bagi seluruh masyarakat Banten.

Dalam akun itu pun tertulis bahwa Pemprov Banten tengah membebaskan lahan seluas 1.200 meter persegi untuk pembangunan SDN Sadah yang tak menggunakan dana APBD.

"Dalam kondisi darurat, gubernur boleh membantu pembangunan gedung SD agar lebih cepat. Dana yang diambil bisa dari dana CSR," tulis unggahannya pada Rabu, 6 Desember 2017.

 

 


Heboh di Media Sosial

Pemerintah Kabupaten Serang menggusur sekolah lama namun belum mendapatkan gantinya.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sadah yang berlokasi di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, menjadi viral di media sosial (medsos) Instagram.

Sekolah yang berdinding tripleks dan beratapkan asbes itu berdiri di bekas kandang kerbau sejak 2015 lalu. Bahan untuk mendirikannya pun berasal dari sisa material pembangunan masjid dan sumbangan dari masyarakat sekitar.

"Ini dibangun masyarakat. Pasti tidak nyaman, kita di bawah standar nasional pendidikan, ruang kelas di bawah standar," kata Ahmad Hujaeni, Kepala SDN Sadah, Kamis, 30 November 2017.

Hujaeni bercerita kalau bangunan awal sekolahnya menjadi korban penggusuran oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang yang akan membangun Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab). Namun setelah dua tahun berjalan, sekolah itu tak juga mendapatkan perhatian dari Bupati Ratu Tatu Chasanah.

"(Meminta bantuan) itu paling awal, sedang dalam proses namun sampai kini belum ada titik temu," jelasnya.

Bangunan yang tak layak diperparah dengan rusaknya ruangan kelas 3 dan 5. Hanya ada empat kelas yang digunakan oleh 97 siswa kelas I - VI.

Selain itu, tempat mereka belajar lokasinya dekat dengan kandang ayam, bebek, dan tempat sampah yang semakin membuat tak nyaman untuk menempuh pendidikan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya