Diganti Sebelum Habis Masa Pensiun, Ini Kata Jenderal Gatot

Jenderal Gatot secara resmi diberhentian secara hormat sebagai Panglima TNI.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 09 Des 2017, 03:28 WIB
Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) bersalam komando dengan Jenderal Gatot Nurmantyo usai upacara pengambilan sumpah dan pelantikan sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12). Upacara dipimpin oleh Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo, yang akan memasuki masa pensiun pada 1 April 2018. Artinya, Gatot memiliki waktu sekitar 4 bulan sebelum masa pensiunannya habis.

Namun, Jenderal Gatot secara resmi diberhentian secara hormat sebagai Panglima TNI. Hal ini berdasarkan surat Keputusan Presiden Nomor 83 TNI tahun 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.

Lantas, apa kata Gatot saar ditanya terkait ditinya yang diberhentikan lebih cepat sebelum masa pensiun?

"Kita jangan meihat akhirnya, tapi seharusnya tanya dong berapa lama saya menjabat. Saya menjabat dua tahun lebih. jadi ya sudah sewajarnya," kata Gatot di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Mantan KSAD itu pun memandang positif pergantian jabatan tersebut. Dia menilai pergantian Panglima TNI di akhir tahun 2017 ini sebagai persiapan untuk menyongsong tahun politik. Diketahui, dalam tahun 2018 akan ada Pilkada Serentak dan tahun 2019 akan diselenggarakan Pilpres.

"Kita berpikiran positif pada pemerintah, bahwa tahun depan adalah tahun politik. Kalau Pak Hadi sertijab dengan saya sekarang ini, masih bisa konsolidasi dengan situasi perkembangan sehingga semuanya berjalan lancar. Begitu saja," ucap Gatot.

Meskipun tidak lagi menjabat sebagai Panglima TNI, Gatot mengaku dirinya kini adalah perwira tinggi (Pati) Mabes TNI. Sambil bergurau, Gatot mengatakan bahwa Marsekal Hadi menjadi atasannya.

"Pak Hadi sekarang adalah atasan saya. Karena sejak disampaikan dalam keputusan presiden, sejak ditandatangani surat ini, maka secara resmi de facto dan de jure adalah Pak Hadi," ucap Jenderal Gatot.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 


Sumpah Panglima

Saat dilantik oleh Jokowi, Hadi Tjahjanto menyatakan siap menjalankan tugas sebagai Panglima TNI dengan berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945. Selain itu, sebagai pejabat tinggi negara, dia bersumpah akan menolak berbagai macam pemberian.

‎"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya tidak akan menerima hadiah atau suatu pemberian berupa apa saja dari siapa pun juga yang saya tahu atau patut dapat mengira bahwa dia mempunyai hal yang bersangkutan atau mungkin bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan saya," ucap Hadi Tjahjanto, mengikuti lafaz sumpah yang dibacakan Presiden Jokowi.

"Bahwa saya akan akan senantiasa menjunjung tinggi sumpah prajurit," dia melanjutkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya