Liputan6.com, Jakarta Penyakit diabetes terus menjadi perhatian. Setiap tahunnya jumlah pasien kondisi ini semakin bertambah. Pada 2030, orang yang terkena diabetes diperkirakan akan mencapai angka 360 juta jiwa.
Menanggapi hal itu, Anda tentu harus lebih gencar dalam menerapkan gaya hidup sehat. Tidak hanya berolahraga secara rutin dan teratur, tetapi juga mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Advertisement
Berbicara tentang makanan, salah satu asupan yang baik untuk mencegah diabetes adalah buah. Ini karena buah mengandung serat yang tinggi, sehingga membuat kenyang lebih lama tanpa menaikkan kadar gula darah.
Namun sayangnya, tak banyak yang tahu bahwa ternyata buah juga dapat memicu diabetes bila dikonsumsi dengan cara yang salah. Seperti apa kebiasaan makan buah yang salah tersebut?
(dr. Sepriani Timurtini Limbong/Klik Dokter)
1. Mengonsumsi Buah Kaleng Ketimbang Buah Segar
Buah dalam kaleng mengandung gula tambahan yang sangat tinggi. Apabila dikonsumsi dalam jumlah tidak tepat dan berkelanjutan, hal ini akan meningkatkan risiko diabetes.
Tak hanya itu, dalam buah kalengan pun terdapat zat pengawet. Bila zat ini masuk ke dalam tubuh secara terus-meterus, bukan tidak mungkin hal-hal buruk akan terjadi pada tubuh Anda.
Advertisement
2. Jus Buah
Sebuah laporan penelitian yang dimuat di Diabetes Care tahun 2008 membandingkan konsumsi buah segar dan jus buah dengan kejadian diabetes mellitus.
Mereka yang mengonsumsi jus buah diketahui memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami diabetes dibandingkan yang mengonsumsi buah segar.
3. Salad Buah Pakai Mayones
Tidak ada yang salah dengan salad buah. Tetapi Anda perlu berpikir dua kali bila ingin menambahkan mayones dalam penyajiannya.
Mayones mengandung lemak yang tinggi. Di dalam tubuh, lemak ini akan diubah menjadi gula sederhana, yang cepat atau lambat dapat memicu diabetes.
Konsumsi buah memang baik, tetapi Anda harus tahu bagaimana cara megonsumsi yang baik dan benar. Jangan sampai kebiasaan makan buah yang seharusnya mendatangkan manfaat sehat, malah berujung pada penyakit diabetes.
Advertisement