Butuh Bantuan, Ada Benjolan Sebesar Bola di Payudara Pelajar Ini

Sudah hampir dua bulan, ia dirawat di sana akibat benjolan nyaris sebesar bola futsal, menyembul di sebelah kiri payudaranya.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 09 Des 2017, 18:04 WIB
Yuli hanya bisa terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet, Garut. Foto: (Jayadi Supriyadin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Garut - Ketika teman sekelasnya tengah fokus Ujian Nasional, Yuliani (17), pelajar kelas 3 Sekokah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Garut, Jawa Barat ini hanya berbaring lemas di Rumah Sakit Umum Daerah dr Slamet. Ia dirawat di sana akibat benjolan nyaris sebesar bola futsal, menyembul di sebelah kiri payudaranya. Yuliani kini butuh uluran tangan.

Siti Nurkoimah (27), kakak Yuliani mengatakan, benjolan aneh yang menyerang adiknya tersebut, pertama kali diketahui dalam dua tahun terakhir. Benjolan itu ia ketahui seusai Yuliani mandi.

Remaja berparas ayu tersebut mengeluhkan adanya benjolan dan rasa sakit di payudara sebelah kiri. Persis di dekat ketiak. "Sebenarnya Oktober tahun lalu sudah dioperasi, namun kembali tumbuh dan semakin membesar," ungkapnya.

Pascaoperasi itu, Siti menduga jika penyakit yang menyerang adiknya akan sembuh total. Namun sekitar empat bulan kemudian, justru tumbuh kembali dan semakin membesar.

"Dokter belum bisa memastikan apakah kanker payudara atau kelenjar mamae," kata dia, Sabtu (9/12/2017).

Beragam pengobatan tradisional dan herbal sudah pernah dilakukan, namun belum membuahkan hasil. Bahkan, tak jarang di luar bekas operasian (payudara) keluar nanah dan darah.

"Makanya kami panik langsung dirujuk ke sini," ujarnya.

Siti mengakui beban biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan adiknya tidaklah sedikit. Sebagian rumah, (bagian dapur) sudah dijual untuk pengobatan Yuli.

Dari keterangan pengajar, anak ketiga pasangan Eman Sulaeman (50) dan Yusmiati (47) ini, termasuk siswa berprestasi di sekokah. Ia beberapa kali terpilih mewakili sekolahnya jadi kontingen Kabupaten Garut.

"Paling menonjol di bidang seni khususnya puisi," ujar salah satu pengajar Yuli.

Usai mendapatkan perawatan rumah sakit, warga Kampung Ranca Wareng, Desa Bungbulang, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat ini berharap ada pihak yang mau membantu biaya perawatan adiknya. Camat Bungbulang, Heri Hermawan mengaku hanya bisa membantu warganya di pengurusan BPJS.

"Kemarin sempat terkendala BPJS. Tapi kini sudah beres," jelasnya.

Heri mengamini jika Yuli termasuk pelajar yang aktif. Sebelum dirujuk ke rumah sakit, Yuli sempat mewakili sekolahnya mengikuti lomba puisi tingkat Jawa Barat. Namun, untuk urusan kesehatan yang mengerogoti tubuhnya, Yuli terbilang pemalu. Ia tidak berani menyampaikannya ke pihak guru maupun sekolah.

"Bahkan saya saja yang selaku Camat awalnya juga tidak diberi tahu. Anaknya memang mandiri dan tak mau diketahui orang bahwa dia sakit," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Kelenjar Payudara

Yuli hanya bisa terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet, Garut. Foto: (Jayadi Supriyadin/Liputan6.com)

Dugaam sementara benjolan yang diderita Yuli berupa kelainan bawaan pada kelenjar payudara. Pertumbuhan kelenjar payudara itu dimulai sejak sebelum bayi lahir. Tahap pertumbuhannya mulai dari atas sampai bawah, misalnya di bagian ketiak, perut, dada, payudara, dan sebagainya.

Pada beberapa kasus ditemukan benjolan kelenjar payudara tumbuh di luar payudara sendiri. Biasanya kelenjar payudara tersebut tumbuh atau ada di ketiaknya atau yang biasa disebut Mammae asesoria.

Sebetulnya, tumbuhnya kelenjar payudara di ketiak itu sejak dia masih dalam kandungan. Namun keberadaannya baru terasa membesar setelah wanita itu mengalami pubertas yaitu pada saat payudaranya mulai tumbuh atau membesar.

Di tengah proses medis yang tengah dihadapi adiknya. Siti, sang kakak berharap ada pihak lain yang bersedia membantu biaya pengobatannya. "Mau bagaimana lagi memang kondisinya sudah begini," ujar dia beraharap ada yang mau membantu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya