Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi membuat Triawan Munaf memutar otak. Sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf melihat terbukanya persaingan pasar bisnis dan kreativitas di media sosial.
Salah satunya melalui situs berbagi video asli Indonesia, Vidio.com yang bersaing dengan YouTube. Triawan Munaf menilai kehadiran Vidio.com menjadi pilihan baru bagi para penikmat video. Ia pun mengimbau agar kaum milenial beralih menggunakan produk dalam negeri sehingga turut memajukan ekonomi Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Kreativitas anak muda diberikan tempat oleh Vidio.com dan kami yakin tidak akan berhenti di sini. Vidio.com bisa berkembang lebih baik ke depannya. Karena keterbukaan (informasi) menjadi tantangan sendiri bagi perusahaan seperti Vidio.com, lawannya Youtube. Tantangannya lebih berat lagi karena publik akan membandingkan. Kita harus bisa-lah (bersaing)," kata Triawan Munaf di acara BRIZZI Vidio Fair 2017 di The Space Senayan City, Jakarta Pusat, Sabtu (9/12/2017).
Percaya Produk Dalam Negeri
Ayahanda Sherina Munaf ini pun menilai Indonesia perlu meniru keberhasilan Korea Selatan dalam mengonsumsi produk lokal. Triawan Munaf yakin dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 276 juta, mampu menguatkan ekonomi kreatif Tanah Air.
"Tentunya seperti di negara lain, contohnya Korea Selatan. Mereka masih menggunakan produksi dalam negeri walau belum sempurna kesehatannya. Nah, kami imbau gunakan Vidio.com, yang merupakan produk anak negeri," ujar Triawan Munaf
"Kalau bukan kita siapa lagi yang menyupport? Penduduk 267 juta ini kita percaya untuk menggunakan produk dalam negeri, dan kami sedang mengarah ke (produk) yang independen untuk kemajuan teknologi," ia menambahkan.
Selain itu, hal lain yang membuat Triawan Munaf mendukung Vidio.com sebagai situs berbagi kebanggaan Indonesia ialah karena ketaatan membayar pajak.
"Untuk bisa menjadi modal bisnis yang wajar, apa yang mereka buat dan mendapat hasil yang sesuai. Jangan kita bersandar ke aplikasi luar negeri, harus dalam negeri supaya devisanya enggak keluar. Vidio.com bayar pajak kan, yang lain belum tentu bayar pajak," ucap Triawan Munaf. (Ras)
Advertisement