Ini Tips Menkominfo untuk Pertumbuhan Produk Digital Indonesia

Indonesia memiliki peluang besar untuk membuat berbagai produk atau layanan digital agar dapat bersaing dengan buatan asing.

oleh Andina Librianty diperbarui 09 Des 2017, 18:30 WIB
Menkominfo Rudiantara. Dok: Indonesia Technology Forum

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memiliki peluang besar untuk membuat berbagai produk atau layanan digital agar dapat bersaing dengan buatan asing. Namun, usaha untuk membuat produk-produk tersebut tumbuh besar dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah dan masyarakat.

Dijelaskan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, salah satu cara untuk membantu produk digital Indonesia tumbuh besar yaitu dengan melakukan sosialisasi. Masyarakat harus tahu terlebih dahulu ada produk dalam negeri yang bermanfaat bagi mereka.

"Pertama adalah sosialisasi, jadi harus ada literasi kepada masyarakat ada (produk digital) buatan Indonesia. Namun, harus yang berisi konten-konten positif," tutur Rudiantara dalam acara Brizzi Vidio Fair 2017 di Jakarta, Sabtu (9/12/2017).

Cara yang kedua adalah semua pihak harus membuka ruang inovasi yang seluas-luasnya untuk berkreasi, khususnya bagi anak-anak muda. Pemerintah juga memiliki pemikiran yang sama mengenai hal tersebut dengan tujuan mempermudah mereka berkreasi.

Misalnya, untuk mendirikan sebuah startup tidak perlu meminta izin kepada Kemkominfo, tapi memang harus didaftarkan. Proses pendaftaran ini harus dilakukan karena nantinya akan ada akreditasi oleh asosiasi terkait untuk perlindungan konsumen.

"The best regulation is the less regulation. Jadi jangan terlalu banyak regulasi juga, biarkan berkembang selama kontennya positif," ungkapnya.


Menkominfo Imbau Masyarakat Pakai Vidio.com

Kehadiran produk dan layanan digital ini sekaligus dapat membuat Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Saat ini banyak layanan asing masuk ke Indonesia, sehingga produk lokal harus menghadapi persaingan yang tidak mudah.

Oleh karena itu, Rudiantara mengimbau masyarakat untuk menggunakan layanan buatan Indonesia, seperti Vidio.com. 

"Bagi yang unggah konten di layanan berbagi video asing, sekarang saya harapkan bisa mengunggahnya di Vidio.com. Karena Vidio punya kita, Indonesia. Kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri," ungkap Rudiantara.

Semakin banyak pengguna platform buatan Indonesia, maka masyarakat dinilai akan lebih merasakan nilai ekonominya. Mengutip laporan dari operator seluler, Rudiantara mengatakan layanan berbagai video merupakan yang paling banyak diakses oleh pengguna data di Indonesia, setelah itu baru media sosial dan browsing.

"Kita berharap bisnis berbagi video yang diakses atau diunggah oleh anak-anak muda adalah buatan Indonesia. Karena kalau buatan Indonesia, semua ekonominya berputar di Indonesia. Jadi itu juga harapan saya untuk Vidio.com dan saya mengapresiasi yang dilakukan teman-teman Vidio.com," tutur pria yang akrab disapa Chief RA tersebut.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya