Liputan6.com, Makassar - Melancong ke tanah Bugis, Makassar rasanya kurang lengkap jika belum menginjakkan kaki di lokasi Wisata Alam Malino, di Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Lokasi Malino, berada sekitar 100 Kilometer dari Kota Makassar, jika ditempuh dengan menggunakan jalur darat butuh waktu sekitar 1 jam 30 menit. Perjalanan yang berliku mengular di bibir pegunungan membuat wisatawan tak akan bosan selama perjalanan, ditambah lagi pemandangan hamparan hutan yang hijau, dijamin mata wisatawan tak akan jemu.
Waktu sehari tidak akan cukup untuk menikmati seluruh titik lokasi wisata yang disedikan di Malino. Mulai dari kebun teh, taman bunga, air terjun, hutan pinus, kebun binatang mini, kebun strawberry, bahkan wisata yang memacu adrenalin pun disediakan seperti flying fox dan air soft gun. Wisata kulinernya pun tak kalah keren ada cendol, tenteng, dodol markisa, dan banyak lagi.
Pagi harinya pelancong bisa menikmati matahari terbit di kebun teh Malino High Land. Cukup dengan membayar Rp 50 ribu Anda akan disuguhi pemandangan indah kebun teh yang asri. Di Malino High Land terdapat sebuah kafe yang menyediakan seduhan daun teh segar yang baru saja dipetik.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau pagi-pagi itu paling pas di Malino High Land, di sana kita bisa menikmati mentari pagi, udaranya segar bikin paru-paru bahagia. Di kafenya kita bisa menikmati teh seduh di tengah-tengah kabut. Tehnya ada macam-macam mulai dari teh hangat biasa, teh susu hingga teh hijau," jelas Andi Maya salah seorang wisatawan lokal yang pernah berkunjung ke lokasi Wisata Alam Malino.
Julukannya saja Malino Kota Bunga, maka tak lengkap rasanya jika tak pergi ke taman bunga yang ada sana. Ada beberapa titik lokasi untuk menikmati hamparan bunga, namun yang paling populer di Malino adalah taman bunga krisan milik Mufidah Jusuf, istri Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
"Menjelang siang itu paling pas liat-liat bunga, paling bagus itu di taman bunga krisannya ibu Mufidah," terang Maya.
Siang hari, wisatawan paling pas memacu adrenalin di tengah-tengah hutan pinus, ada beberapa alternatif yang tersedia. Jika hanya datang sendiri, wisatawan bisa mencoba flying fox dan jika datang berkelompok bisa mencoba air soft gun.
"Flying fox murah cuma bayar Rp 10 ribu sudah bisa sekali naik. Kalau air soft gun kita harus merogoh kocek lebih dalam, Rp 80 ribu perorangan jadi kalau per tim 5 lawan 5 bisa habis Rp 800 ribu," Maya menyebutkan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Sore Hari
Sore harinya, lanjut Maya, pelancong tinggal pilih mau mandi di mana, ada beberapa titik air terjun keren yang tersedia, diantaranya Air Terjun Takappala, Air Terjun Parang Bugisi, Air Terjun Lembanna, Air Terjun Salewangeng, Air Terjun Ketemu Jodoh, dan Air Terjun Biroro.
"Selain air terjun ada juga permandian Lembah Biru, kolam renang dengan air yang sangat segar, dijamin lelah seharian langsung hilang," ucapnya.
Sebagai penutup hari, tentu kurang lengkap jika tidak menikmati matahari tenggelam, dan lokasu favorit untuk menikmati matahari tenggelam adalah di bibir perbukitan hutan pinus Malino.
"Kita bisa lihar matahari pelan-pelan turun disela gunung dibalik rimbunnya dedaunan hutan pinus," maya memungkasi.
Intinya, waktu sehari tidak akan cukup untuk mengunjungi seluruh lokasi wisata di Malino, karena masih ada beberapa lokasi wisata keren lainnya yang pasti tidak akan dikunjungi.
"Kalau tidak dikunjungi dijamin nyesel. Itu aja belum ke kebun strawberry, belanja di pasar tradisional, atau mengunjungi semua titik air terjun, kan ada banyak tuh," ungkapnya.
Advertisement