Fokus, Gaza - Tiga hari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mengklaim Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, kekerasan berlanjut di jalur Gaza dan tepi barat. Tentara dan polisi Israel menyerang pengunjuk rasa dengan tembakan gas air mata dan peluru tajam.
Bentrokan ini mengakibatkan dua warga Palestina tewas dan puluhan orang lainnya terluka.
Advertisement
Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Minggu (10/12/2017), seorang warga Palestina terpaksa ditandu akibat luka tembakan tentara Israel dalam sebuah bentrokan di jalur Gaza. Polisi melontarkan gas air mata untuk membubarkan aksi unjuk rasa menolak pengakuan Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Bentrokan di jalur Gaza ini mengakibatkan sedikitnya 20 warga Palestina terluka.
Aksi kekerasan di jalur Gaza telah berlangsung selama tiga hari sejak Presiden AS, Donald Trump, mengeluarkan kebijakan sepihak dan rencana memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.