Liputan6.com, Los Angeles - Bintang film porno August Ames tewas bunuh diri di kediamannya di California, Amerika Serikat, Selasa (5/12/2017). Kabarnya, bintang film porno 23 tahun itu memilih bunuh diri karena tak kuat mendapat bully di media sosial.
Seperti dikutip dari The Sun, Sabtu (9/12/2017), August Ames meninggalkan catatan sebelum melakukan bunuh diri. Dalam catatan tersebut, August meminta maaf kepada kedua orangtuanya.
Baca Juga
Advertisement
"Sebuah laporan medis dari Ventura County Medical Examiner mengungkapkan, August meminta maaf kepada kedua keluarganya karena telah menjalani hidupnya sendiri. Namun ia tak membahas mengenai bullying cyber," bunyi pernyataan tersebut.
Polisi juga tidak menemukan bukti adanya obat terlarang atau alkohol di tempat kejadian. Namun penyebab kematiannya telah dikonfirmasi karena gantung diri.
Di-Bully di Twitter
August Ames tewas gantung diri, kabarnya, karena tak kuat dengan bully dari warganet. Pada 3 Desember lalu, August Ames mengaku menolak bermain film porno dengan aktor gay. Ia pun mengimbau para bintang porno wanita lainnya untuk menolak bermain film porno dengan aktor gay, karena alasan kesehatan.
Namun, kicauan August Ames mendapat respons negatif dari warganet. Ia dituduh homofobia, meski wanita pemilik nama asli Mercedes Grabowski itu membantah seorang homofobia.
Meski telah membantah bukan homofobia, August Ames masih dibombardir dengan serangan dari para warganet. Ia pun ditemukan tewas beberapa jam setelah twit terakhirnya.
Advertisement
Mengalami Pelecehan sejak Kecil
August Ames merupakan bintang film porno yang cukup terkenal. Ia telah membintangi hampir 290 film. Ia juga telah memenangkan dua penghargaan Adult Video News (AVN) atas kepopulerannya.
Namun, beberapa minggu sebelum kematiannya, August Amesh pernah mengungkap dirinya yang pernah menjadi korban pelecehan seksual sejak kecil.
Selain mengalami pelecehan seksual, ia juga mengaku pernah mengalami gangguan mental dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang. August Ames mengaku sering mendapat kekerasan seksual saat tumbuh remaja, tetapi tak ada seorang pun yang memercayainya.
"Itu sangat mengerikan. Kejadian itu terjadi baru-baru ini, di mana saya harus menahan diri atau saya mulai memikirkan semua itu dan kemudian saya mengalami depresi," kata August Ames.
"Saya mencoba melakukan terapi. Saya benci kata itu. Saya benci terapi," sambungnya.