Liputan6.com, Serang - Azan zuhur berkumandang di Masjid Al-Mutaqin, di dalam Mako Brimob Polda Banten. Serentak, seluruh peserta audisi Liga Dangdut Indonesia (LIDA) beserta panitia, menghentikan seluruh kegiatannya untuk menunaikan ibadah salat zuhur.
Tak lupa, para peserta pun berdo'a agar lolos audisi tingkat Provinsi Banten. Bagi mereka, berusaha dan berdoa merupakan dua sisi yang tak bisa dilepaskan.
Baca Juga
Advertisement
"Memang hobi dari kecil, sudah hobi nyanyi. Semoga bisa menjadi orang yang bermanfaat lagi di dunia musik dan kepribadian," kata Kumala Sari (23) peserta asal Kabupaten Pandeglang, usai mendaftarkan diri untuk audisi di Mako Brimob Polda Banten, Minggu (10/12/2017).
Saat melaksanakan salat zuhur, mereka masih mengenakan nomor antrean di dadanya. Ada juga yang melepaskannya untuk sementara waktu.
Usai beribadah, para peserta LIDA bergegas kembali mengenakan nomor antrean dan masuk ke dalam tenda yang telah disediakan panitia.
Semangat Berlatih
Dengan harapan bisa menjadi pedangdut nasional. Mereka kembali berlatih untuk mempersiapkan diri memasuki ruangan audisi.
"Mencoba kemampuan dan ingin mewujudkan keinginan orangtua, ingin melihat saya di layar televisi," kata Sarikan (21), yang sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas.
Advertisement