Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan sinergi dan kerja sama antara anggota kabinet sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan pembangunan. Fokus anggaran tahun depan tetap pada pembangunan infrastruktur dan mengurangi angka kemiskinan.
“Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 jauh lebih tertata dan tajam dibanding APBN tahun-tahun sebelumnya. Itu karena sinkronisasi antar kementerian," jelas Luhut dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (10/12/2017).
Baca Juga
Advertisement
Dia mencontohkan pembangunan infrastruktur yang cepat saat ini tidak terlepas dari peran banyak menteri. Terutama menteri-menteri yang terkait dengan proyek infrastruktur tersebut.
“Seperti proyek di Sukabumi Selatan dan Pantai Selatan adalah contoh kerja sama antara Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, dan Kementerian Pariwisata. Semua mengerjakan bidangnya masing-masing disinkronisasikan, sehingga hasilnya jadi bagus,” tegasnya.
Menurut Luhut, pemerintah akan fokus pada masalah infrastruktur di 2018, seperti membenahi jalan, jembatan kecil, pelabuhan, supaya hasil produk dari pelaku usaha dapat diangkut.
Pembangunan infrastruktur diharapkan dapat mengatasi masalah kemiskinan. Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu menyatakan, pemerintah Jokowi telah menyelesaikan masalah-masalah yang berasal dari pemerintahan sebelumnya.
“Orang ribut masalah reklamasi, ini masalah yang dari zamannya Presiden Soeharto, kita yang menyelesaikan. Sudah dibagi-bagi juga dari zamannya Pak Harto,” ujar Luhut.
Pendidikan
Di sisi lain, dalam menjadikan industri pemenang di Indonesia maupun di kancah dunia, Luhut menekankan perlunya peran pendidikan. Bonus demografi Indonesia harus dimanfaatkan.
“Kita harus amankan bonus demografi ini untuk kemajuan negara, jangan sampai negara lain yang menikmati. Makanya kita terus menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas SDM kita," kata Menko Luhut.
Untuk meningkatkan keahlian tenaga kerja di Indonesia, lanjutnya, pemerintah tengah fokus memperbaiki dan meningkatkan kapasitas pendidikan vokasi. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menko Luhut meminta Universitas atau Perguruan Tinggi untuk mendirikan jurusan-jurusan baru yang berwawasan teknologi kreatif.
Advertisement